Putin Cabut Ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Nuklir, Mau Perang Lagi?

- 2 November 2023, 20:08 WIB
Ilustrasi - Nuklir
Ilustrasi - Nuklir /

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis menandatangani sebuah undang-undang yang mencabut ratifikasi Rusia atas Perjanjian Larangan Komprehensif Tes Nuklir. Putin mengatakan langkah ini akan membawa Rusia sejajar dengan Amerika Serikat dalam isu ini.

Perjanjian Larangan Komprehensif Tes Nuklir disahkan pada tahun 1996, dan Rusia, setelah menandatangani dan meratifikasi perjanjian tersebut, kini mengambil sikap untuk mencabut ratifikasinya. Washington, di sisi lain, telah menandatangani perjanjian tersebut namun tidak pernah meratifikasinya.

Rusia menegaskan bahwa mereka tidak akan melanjutkan tes nuklir kecuali Amerika Serikat melakukan hal yang sama, dan bahwa pencabutan ratifikasi ini tidak mengubah sikap mereka terkait uji nuklir atau cara mereka membagi informasi tentang aktivitas nuklir mereka.

Beberapa ahli kontrol senjata negara Barat telah mengungkapkan kekhawatiran bahwa Rusia mungkin mencoba melakukan tes nuklir sebagai upaya untuk mengintimidasi dan membangkitkan ketakutan dalam konteks perang Ukraina. Meskipun gagasan ini tidak ditanggapi oleh pejabat Rusia, langkah ini tetap menjadi perhatian utama.

Presiden Putin sendiri telah menyatakan ketidakpastian terkait apakah Rusia seharusnya melanjutkan tes nuklir setelah menerima saran dari para pakar keamanan Rusia dan anggota legislatif. Para analis Barat menyatakan kekhawatiran tentang kemungkinan era baru uji nuklir oleh negara besar jika langkah tersebut dilakukan.

Persetujuan Putin untuk mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Komprehensif Tes Nuklir telah diumumkan dalam situs Pemerintah Rusia, dan keputusan ini berlaku secepatnya. Langkah ini juga telah disetujui oleh kedua dewan parlemen Rusia.

Rusia, pasca-Soviet, tidak pernah melaksanakan tes nuklir, sementara Uni Soviet terakhir kali melakukan tes nuklir pada tahun 1990, diikuti oleh Amerika Serikat pada tahun 1992. Langkah Putin ini menciptakan ketidakpastian dan perhatian di tingkat internasional terkait arah kebijakan nuklir Rusia ke depan. ***

Editor: Hayyan

Sumber: Rueters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah