Network
MANDALIK PIKIRAN RAKYAT - Dalam sorotan meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza, jagat media sosial bergema dengan tagar 'BDSMovement,' mengajak konsumen global untuk memboikot produk-produk yang dianggap mendukung Israel.
Gerakan ini, dikenal sebagai Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS) Movement, bukan hanya fenomena maya, tetapi juga menciptakan gelombang demonstrasi di berbagai belahan dunia.
Apa Itu BDS Movement?
BDS Movement merupakan gerakan protes non-kekerasan global yang berupaya memberikan tekanan kepada pemerintah Israel melalui boikot ekonomi dan budaya, divestasi keuangan, serta sanksi pemerintah. Tujuannya adalah memaksa Israel untuk mematuhi hukum internasional dan mengakhiri kebijakan kontroversialnya terhadap Palestina.
Dukungan Global dan Demonstrasi
BDS Movement mencatatkan dukungan global, termasuk demonstrasi di berbagai negara oleh kelompok terafiliasi. Gerakan ini, terinspirasi oleh perjuangan anti-apartheid di Afrika Selatan dan gerakan hak-hak sipil AS, menggandeng berbagai kelompok dengan landasan moral dan taktik perlawanan yang damai.
Pendukung dan Identifikasi Target
Sejumlah tokoh masyarakat dan organisasi mendukung BDS, termasuk aktivis anti-apartheid Desmond Tutu dan kelompok advokasi AS seperti Jewish Voice for Peace dan Democratic Socialists of America. BDS mengidentifikasi tujuh kelompok advokasi AS yang bersekutu dengan mereka.
Tuntutan Utama
Gerakan ini menegaskan tiga tuntutan utama:
1. Penghentian Pendudukan: Israel diminta untuk mengakhiri pendudukannya di wilayah Palestina di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.
2. Pemberian Hak Penuh: Warga Palestina harus diberikan hak penuh di Israel.
3. Pengembalian Pengungsi: Pengungsi Palestina berhak kembali ke rumah mereka.
