Perdana Menteri Israel Sebut Tekanan Militer Jadi Cara Menciptakan Kesepakatan di Gaza

- 12 November 2023, 22:36 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu saat konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz, di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023.
PM Israel Benjamin Netanyahu saat konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz, di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. /KOLAM/Kolam ABIR SULTAN via REUTERS./

 


MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - 
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa "ada kemungkinan" kesepakatan potensial untuk membebaskan sebagian dari 239 sandera yang diyakini ditahan oleh Hamas di Gaza. Namun, ia menyoroti sensitivitas negosiasi dan menolak memberikan rincian tambahan.

"Menurut pendapat saya, semakin sedikit saya bicara tentang ini, semakin besar kemungkinan itu menjadi kenyataan," kata Netanyahu dilansir NBC News pada Minggu.

Netanyahu juga mengatakan bahwa Israel telah menawarkan pasokan bahan bakar ke Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, yang sangat membutuhkannya, tetapi tawaran itu ditolak.

Perdana Menteri menegaskan pendiriannya bahwa tekanan militer terhadap Hamas meningkatkan peluang untuk memastikan pembebasan sandera, suatu posisi yang bertentangan dengan ajakan Amerika  kemanusiaan sebagai cara untuk memudahkan pembebasan mereka.

"Kami mendengar bahwa ada kesepakatan yang akan datang atau kesepakatan semacam itu dan kemudian kita tahu bahwa semuanya hanyalah omong kosong. Tetapi sejak kita memulai operasi darat, hal itu mulai berubah," kata Netanyahu.

"Tekanan militer," lanjut Netanyahu, "adalah satu-satunya hal yang mungkin menciptakan kesepakatan, dan jika kesepakatan tersebut tersedia, kita akan berbicara tentang itu saat itu tiba. Kami akan mengumumkannya jika dapat dicapai."

Terkait apakah Israel mengetahui di mana sandera saat ini ditahan, Perdana Menteri itu mengklaim sudah tahu banyak. ***

Editor: Hayyan

Sumber: Time of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah