Ini Alasan Negara-Negara Arab Ogah Bantu Palestina Buat Lawan Isreal

- 12 November 2023, 22:55 WIB
Warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel.
Warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel. /Reuters/Raneen Sawafta/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Konflik yang tak kunjung usai antara Israel dan Palestina menciptakan penderitaan yang terus dirasakan oleh warga sipil Palestina. Sejarah konflik ini dimulai pada akhir abad ke-19 dan mencapai puncaknya dalam Perang Enam Hari pada 1967, di mana Israel berhasil mencaplok wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur.

Meski konflik ini dianggap memiliki akar agama, pertanyaan muncul mengapa negara-negara Arab, mayoritas Muslim, tidak memberikan dukungan yang lebih kuat kepada Palestina.

Jawabannya, ternyata kompleks dan bervariasi. Persatuan di antara negara-negara Arab sulit dicapai, terbagi dalam pandangan dan kekhawatiran, dan kekuatan sekutu Israel, seperti Amerika Serikat, menimbulkan ketakutan.

Seiring berjalannya waktu, beberapa negara Arab bahkan mulai menormalisasi hubungan dengan Israel, seperti Bahrain, Uni Emirat Arab, Sudan, dan Maroko. Langkah-langkah ini, meskipun dikecam oleh Palestina, dianggap menguntungkan oleh negara-negara yang terlibat.

Di tengah serangan Israel terhadap Palestina yang masih terus berlanjut, langkah-langkah diplomatik terkadang menunjukkan pertanda harapan.

Meski demikian, belum ada solusi pasti yang disampaikan untuk mengakhiri konflik yang terus memanas. Meskipun adanya gencatan senjata pada bulan Oktober, gejolak di perbatasan Gaza tetap menjadi tantangan besar yang harus dihadapi.

Sementara dunia menyaksikan konflik ini terus berlanjut, rakyat Palestina terus menderita, dan harapan akan penyelesaian yang adil dan berkelanjutan tetap menjadi tujuan yang sulit dicapai.***

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah