7.000 Orang Berjuang Hidup di Rs Al-Shifa di Tengah Kejamnya Gempuran Israel

- 17 November 2023, 14:16 WIB
Ilustrasi. Orang-orang yang terluka menunggu perawatan medis di Rumah Sakit Al-Shifa, di Kota Gaza.
Ilustrasi. Orang-orang yang terluka menunggu perawatan medis di Rumah Sakit Al-Shifa, di Kota Gaza. /Aljazeera/Anadolu/Mustafa Hassona/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Kompleks Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza mengalami kondisi kritis dengan lebih dari 7.000 pengungsi, pasien, dan petugas medis yang berjuang untuk bertahan hidup karena kurangnya pasokan air dan makanan akibat blokade militer Israel.

Pernyataan dari kantor media Gaza menyebutkan kekhawatiran serius terkait kekurangan makanan, air, dan susu, khususnya untuk bayi di rumah sakit tersebut.

Pasukan Israel dilaporkan menghancurkan kendaraan di kompleks RS Al-Shifa dan menghalangi petugas medis serta pasien untuk meninggalkan fasilitas kesehatan terbesar di Gaza.

Selain itu, mereka melakukan operasi di dalam rumah sakit dan memindahkan jenazah para syuhada ke lokasi yang tidak diketahui. Kantor media Gaza mendesak tekanan internasional untuk membebaskan kompleks Al-Shifa dari kehadiran militer Israel, memindahkan personel dan peralatan militer, serta menolak narasi Israel tentang "senjata yang disembunyikan di dalam rumah sakit.

Kompleks Al-Shifa dan rumah sakit lainnya di Gaza diakui sebagai lembaga kemanusiaan, dan kantor media Gaza menegaskan bahwa penggunaannya sebagai panggung operasi militer harus dihindari.

Mereka juga melaporkan pengepungan terhadap rumah sakit lain, Al-Ahli Baptist, yang merupakan fasilitas kesehatan terakhir yang beroperasi di Gaza, oleh tentara Israel. Pengepungan ini terjadi dalam konteks serangan dan blokade terhadap rumah sakit di Gaza utara dengan alasan "markas besar militan," yang telah dibantah oleh Hamas dan pejabat Palestina di Gaza. **

Editor: Hayyan

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x