Rusia Siap Bekerja Sama dengan Negara-Negara Arab dan Muslim untuk Atasi Konflik Gaza

- 22 November 2023, 18:12 WIB
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu, 13 September 2023.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu, 13 September 2023. /ANTARA/Cindy Frishanti/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan negara-negara Arab dan Muslim guna mencegah meluasnya konflik di Gaza, Palestina. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu.

Lyudmila menekankan kerja sama untuk menemukan solusi diplomatik dan politik yang komprehensif berdasarkan hukum internasional. Hal ini menjadi respons terhadap kunjungan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke Moskow pada Selasa lalu. Pertemuan ini membahas konflik di Gaza bersama Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Meskipun Lyudmila tidak merinci hasil pertemuan tersebut, dia menilainya sebagai pertemuan yang produktif berdasarkan laporan Kementerian Luar Negeri Rusia. Terkait posisi Rusia dalam konflik Gaza, dia menegaskan kesiapan negaranya untuk membantu menemukan solusi politik yang berbasis pada hukum internasional demi mencegah eskalasi konflik.

Lyudmila juga menyampaikan apresiasi Rusia terhadap upaya OKI, khususnya pertemuan di Riyah yang menyoroti perlunya gencatan senjata dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Terkait dengan bantuan kemanusiaan, Rusia secara aktif berkontribusi untuk meredakan penderitaan warga sipil di Gaza.

Pada 10 November, Rusia mengirim lebih dari 140 ton bantuan makanan dan obat-obatan melalui beberapa pesawat, yang diserahkan kepada Mesir untuk distribusi di wilayah Palestina. Lyudmila menegaskan komitmen Rusia dalam membantu warga sipil dan mengungsi warga negaranya dari Gaza.

"Pertemuan terkini antara menteri kami dengan perwakilan OKI adalah bukti bahwa presiden kami sangat jelas menyatakan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya solusi, yang sebenarnya telah tertuang dalam resolusi Dewan Keamanan PBB, tapi tidak pernah benar-benar diterapkan," tambah Lyudmila.

Editor: Hayyan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x