Uni Eropa Dituding 'Berkonspirasi' Terkait Gaza, Parlemen Eropa Keluarkan Kritik Pedas

- 23 November 2023, 14:50 WIB
Bendera Uni Eropa berkibar di luar markas Komisi Eropa di Brussels, Belgia
Bendera Uni Eropa berkibar di luar markas Komisi Eropa di Brussels, Belgia /Reuters

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah anggota Parlemen Eropa menuding Uni Eropa (UE) melakukan "konspirasi" karena tetap diam terkait serangan Israel di Jalur Gaza.

Dalam sidang pada Rabu yang membahas Gaza dan dihadiri oleh kepala kebijakan luar negeri Josep Borrell serta Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarcic, sejumlah anggota parlemen menolak serangan Israel dengan menyebutnya sebagai "pembersihan etnis" dan "genosida."

Mereka menyalahkan UE karena dianggap menerapkan standar ganda dalam kebijakan terkait konflik tersebut. Anggota Parlemen Prancis, Manon Aubry, menyatakan bahwa "jeda kemanusiaan tidak cukup" mengacu pada kesepakatan pertukaran sandera Israel-Hamas.

Aubry menekankan perlunya gencatan senjata permanen sambil bertanya, "Apa yang harus kita katakan kepada ribuan orang tua yang kehilangan anak mereka?"

Anggota parlemen Spanyol, Manu Pineda, mencatat penolakan Parlemen Eropa untuk menuntut gencatan senjata di Gaza, sambil menggambarkan keputusan ini sebagai penolakan untuk membahasnya. Pineda menanyakan, "Berapa banyak lagi anak Palestina harus tewas oleh bom Israel sebelum Parlemen Eropa dan UE menuntut gencatan senjata?"

Anggota parlemen independen Italia, Dino Giarruso, menyoroti pembunuhan warga Palestina, termasuk bayi yang meninggal karena pemadaman listrik di rumah sakit. Giarruso menyimpulkan bahwa itu adalah kenyataan di Palestina.

Anggota parlemen Irlandia, Grace O'Sullivan, dari kelompok Green, mengkritik Parlemen Eropa karena gagal menyerukan gencatan senjata dan merespons pelanggaran hukum internasional.

O'Sullivan mendesak rekan-rekannya untuk menghentikan perdagangan dan mengakui negara Palestina, sambil menambahkan, "Uni Eropa harus berani, tanpa berstandar ganda."

Serangan terus-menerus Israel di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober telah menyebabkan lebih dari 14.500 korban tewas di Gaza, termasuk 6.000 anak-anak dan 4.000 perempuan. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut data resmi. ***

Editor: Hayyan

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x