Terlalu Banyak Kerja Berisiko Terkena Stroke, Waspadalah!

18 Juli 2023, 06:09 WIB
Ilustrasi. Berisiko terkena stroke jika terlalu banyak kerja. /pixabay.com/lukasbieri/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Jam kerja yang panjang bisa berimbas pada kesehatan kardiovaskular secara signifikan.

Jam kerja berlebih juga menyebabkan kelelahan dan tekanan mental bagi karyawan.

Ini merupakan penelitian British Medical Journal (BMJ). Lembaga ini meneliti data 600 ribu orang di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan Australia.

Baca Juga: Aneh! Dokter di Mataram Dimutasi Jadi Pustakawan

Hasilnya, bekerja 55 jam atau lebih per pekan dikaitkan dengan risiko stroke sebesar 33 persen dibandingkan orang yang bekerja standar 35-40 jam.

Dokter spesialis jantung, V Rajasekhar mengatakan dampak jam kerja yang panjang terhadap risiko kardiovaskular.

Hal ini bisa dilihat dari banyak sisi seperti paparan stres yang konstan, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan makan yang tak sehat, dan waktu istirahat terbatas.

"Selain itu, pola tidur yang terganggu dan kelelahan kronis yang terkait dengan jam kerja yang panjang dapat menambah risiko ini, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan jantung," ungkap Rajasekhar seperti dilansir dari laman HealthSite dan PMJ News.

Baca Juga: Usulan Dana 180 Miliar Untuk Pilkada Serentak 2024 Masih Ditinjau Pemprov NTB

Rajasekhar menyebut kekhawatiran kian bertambah sebab prevalensi jam kerja yang panjang di seluruh dunia cenderung meningkat.

Menurut Organisasi Buruh Internasional (ILO), diperkirakan 90 persen populasi dunia bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang.

Pandemi Covid-19 turut memperburuk situasi bagi banyak orang. Sebab, adanya pengaturan kerja jarak jauh yang membuat batas antara kehidupan pribadi dan profesional kian samar.

Baca Juga: Komoditas Ekspor di NTB Menurun, Impor Malah Meningkat

Rajasekhar menjelaskan, perlu ada peningkatan kesadaran tentang potensi risiko jam kerja yang lebih panjang.

Dia menyarankan pengusaha punya peran penting dalam menumbuhkan lingkungan kerja yang mendorong keseimbangan kehidupan kerja.

Selain itu, perusahaan perlu menetapkan batasan jam kerja yang tepat dan mempromosikan teknik manajemen stres.***

Editor: Dani Prawira

Sumber: PMJ News Healthsite

Tags

Terkini

Terpopuler