Jangan Lakukan Ini karena Berdampak Buruk Bagi Otak! Salah Satunya ‘Mager’

1 Agustus 2023, 05:55 WIB
Ilustrasi. Beberapa aktivitas yang sering dilakukan justru berdampak buruk bagi otak. Seperti 'mager' dan tidak cukup tidur. /geralt/Pixabay

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Otak yang tajam membuat seseorang mandiri lebih lama saat memasuki babak baru kehidupan.

Namun, seiring bertambahnya usia beberapa bagian otak akan menyusut, aliran darah dapat berkurang, dan beberapa sel saraf mungkin tidak bekerja secara efisien.

Jika menyangkut kesehatan otak, tidak ada pengganti yang lebih baik dari diet sehat, olahraga, tidur yang cukup, dan mengurangi stres.

Baca Juga: Desa Wisata Giri Sasak di Lombok Barat Punya Pemandangan Menakjubkan, Selfie Di Sini Asyik

Seperti dilansir dari laman Eat This Not That dan PMJ News Pakar medis, dr Mike Bohl memaparkan 5 kebiasaan harian yang buruk bagi otak.

  1. Stres

Stres yang terus-menerus dan penyakit medis lainnya dapat berdampak negatif pada otak.

Menurut Premier Neurology Center, berada dalam keadaan stres yang konstan akan secara teratur mengaktifkan pusat rasa takut di otak.

Tingkat kortisol akan meningkat secara teratur. Ini dapat menyebabkan masalah lain dengan tidur, pencernaan, dan sistem kekebalan.

Stres sebenarnya dapat mengubah struktur otak, membunuh sel-sel baru di otak, dan membuat berisiko lebih besar menderita penyakit mental.

Baca Juga: Korupsi Dana BLUD RSUD Sumbawa Ditelusuri Jaksa : Mau Buka Suara Itu Hak Tersangka

  1. Tidak Cukup Tidur

Sangat penting untuk memiliki tidur yang cukup. Tidur berkualitas mampu mengisi ulamg dan memulihkan pikiran.

Jika tidak mendapatkan cukup istirahat, seseorang mungkin akan menjadi pelupa, mudah tersinggung, depresi, atau sering jatuh.

"Orang dewasa tua cenderung membutuhkan tidur lebih sedikit dibandingkan orang dewasa muda (tujuh hingga delapan jam, bukan tujuh hingga sembilan jam), tetapi itu sama pentingnya," jelas dr Bohl.

  1. Minum Alkohol

Salah satu kebiasaan buruk bagi otak adalah mengonsumsi alkohol.

Otak dapat dikompromikan dengan minum terlalu banyak bir, anggur, atau koktail.

Minum alkohol dapat mempersulit area otak yang bertanggung jawab atas ingatan, keseimbangan, dan ucapan, untuk melakukan pekerjaan otak secara efektif.

Ini dapat meningkatkan risiko menderita cedera atau risiko kesehatan lainnya.

Baca Juga: Dishub Kota Mataram Ingatkan Para Kusir Cidomo Gunakan Kantong Kotoran, Jika Tidak Kena Sanksi

  1. Tidak Bersosialisasi

Mempertahankan lingkaran sosial yang baik ternyata sangat penting untuk kesehatan otak.

Bersosialisasi membuat otak tajam dan meningkatkan fungsi kognitif.

"Anda bisa bersosialisasi secara langsung seperti berjalan-jalan dengan teman, atau bersosialisasi dengan cara lain, seperti bercakap-cakap dengan anggota keluarga di telepon," tuturnya.

  1. Kurang Bergerak atau Mager

Sederhananya, gaya hidup tidak aktif tidak baik untuk kesehatan secara keseluruhan dan kesehatan otak.***

Editor: Dani Prawira

Sumber: PMJ News Eat This Not That

Tags

Terkini

Terpopuler