Belum Dipulangkan Akibat Kelelahan Plus Komirbit, 30 Jemaah Haji Indonesia Masih Dirawat di Madinah

- 9 Agustus 2022, 06:40 WIB
Badai pasir mewarnai pemulangan jemaah haji di Bandar Udara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Arab Saudi, Minggu 7 Agustus 2022.
Badai pasir mewarnai pemulangan jemaah haji di Bandar Udara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Arab Saudi, Minggu 7 Agustus 2022. /Pikiran-Rakyat.com/Moh Arief Gunawan/

 

BERITA MANDALIKA - Sebanyak 30 Jamaah Haji Indonesia hingga saat ini masih di rawat di Madinah, akibat kelelahan dan komirbit. Meskipun puncak ibadah haji telah selesai hampir sebulan lalu, banyak jemaah yang tidak bisa pulang karena sakit. 

hal ini disebabkan lantaran banyak jamaah yang melakukan ibadah sunat dan ziarah setelah puncak haji meski dalam kondisi kelelahan yang mengakibatkan jamaah jatuh sakit dan tidak jarang yang masuk menjalani rawat inap. 


Dikutip Beritamandalika.com dari pikiran rakyat, Kepala KKHI Madinah, dr Enny Nuryanti menjelaskan, para jemaah yang belum dipulangkan akibat sakit diduga mengalami kelelahan setelah dari Mekah.
Mereka memaksakan diri umrah dan ziarah ke beberapa tempat di Makkah sebelum ke Madinah.

Baca Juga : Menkominfo Komentari Judi Online yang Masuk Daftar PSE

Hingga Selasa 2 Agustus 2022 siang Waktu Arab Saudi (WAS), yang rawat inap di KKHI Madinah ada 11 jemaah wanita dan 15 jemaah pria dan 4 jemaah lagi dirawat di IGD KKHI Madinah.
"Hingga saat ini, total di KKHI Madinah ada 30 orang. Ditambah 4 orang yang sedang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Madinah," kata Enny.
Adapun mayoritas penyakit dari pasien tersebut adalah sakit jantung, penyakit paru, dan diabetes.


Faktornya karena kelelahan. Selama ada di Mekah, mulai Armuzna dan dilanjut dengan umrah dan ziarah ke beberapa lokasi di Makkah.
"Faktornya kelelahan. Akhirnya, saat tiba di Madinah untuk Arbain dan jelas makin kelelahan. Jatuh sakit," katanya.
Setelah gelombang kedua jemaah didorong ke Madinah dari Maek, di KKHI Madinah hampir setiap hari ada pasien masuk. Keluhannya sesak nafas dan nyeri dada.

 

Karenanya, jemaah diimbau setelah tiba di Madinah, untuk tidak memaksakan diri melaksanakan Arbain. Jika dalam kondisi tidak sehat dan kelelahan.
"Jemaah diharap jangan memaksakan Arbain jika lelah. Arbain pasti melelahkan. Bahkan kalau mereka fit, jika tidak terbiasa beraktivitas padat, juga akan kelelahan. Tensi pasti meningkat jika tidak terbiasa," katanya.
Adapun total jemaah wafat selama gelombang kedua di Madinah, ada lima orang jemaah. Dari data yang ada, memang ada peningkatan jemaah yang meninggal. Karena faktornya banyak jemaah kelelahan. Ditambah harus melaksanakan Arbain di Masjid Nabawi.***

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x