Nusron Wahid : Gibran Dipilih Sebagai Cawapres untuk Memberikan Peluang Kepada Anak Muda

- 30 Oktober 2023, 20:52 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyapa para pendukungnya yang hadir dalam acara "Indonesia Memanggil Gibran" di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu 21 Oktober 2023 malam.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyapa para pendukungnya yang hadir dalam acara "Indonesia Memanggil Gibran" di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu 21 Oktober 2023 malam. /ANTARA/Uyu Septiyati Liman/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT- Politikus Partai Golkar, Nusron Wahid, menjelaskan alasan di balik penunjukan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

Menurutnya, pilihan ini adalah upaya untuk memberikan peluang kepada generasi muda untuk memimpin Indonesia.

"Kami memilih Gibran karena memberikan kesempatan kepada anak muda agar memimpin bangsa Indonesia," kata Nusron di Jakarta, Senin (30/10).

Komentar Nusron ini merupakan respons terhadap pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang menyebut adanya tekanan kekuasaan terhadap beberapa partai politik untuk memilih Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo.

Nusron, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, menekankan bahwa penunjukan Gibran bukan semata-mata sebagai "kartu truf," melainkan untuk melanjutkan program-program berbasis kartu yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi.

"Bukan karena 'kartu truf', tapi karena Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Pra Kerja, Kartu Anak Sehat, dan kartu lain yang membawa kemanfaatan dan kesejahteraan bagi rakyat," jelas anggota Komisi VI DPR RI tersebut.

Nusron juga menegaskan bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang taat dan patuh terhadap konstitusi serta rakyat. Dia mengklarifikasi bahwa penunjukan Gibran sebagai cawapres didasarkan pada landasan konstitusional.

Menurut Nusron, Jokowi selalu berkomitmen untuk memenuhi panggilan rakyat daripada panggilan partai. Menurutnya, sejak awal masa jabatannya sebagai presiden dan sejak Gibran menjabat sebagai wali kota Surakarta, mereka telah berusaha untuk melayani rakyat dan memenuhi panggilan mereka sebagai pemimpin yang bertanggung jawab terhadap rakyat, bukan hanya kepada partai.

"Karena hakikat pemimpin adalah petugas rakyat, bukan petugas partai," tandas Nusron dilansir dari Antara. ***

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah