Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyuarakan pentingnya pemerintah menerima kritik sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menciptakan sistem yang berkeadilan.
Dalam Debat Calon Presiden Pemilu 2024, Ganjar menekankan bahwa pemerintah harus memiliki kontrol publik dan tidak bersikap "baperan" (sensitif) terhadap kritikan.
"Dari sisi aparaturnya mesti ada kontrol publik. Pengalaman kami membuat Lapor Gub sebagai satu ruang komplain publik, yang pemerintahan enggak boleh baperan, pemerintah harus menerima seluruh masukan dan kritikan," ungkap Ganjar.
Calon presiden tersebut berkomitmen untuk menyediakan aplikasi sebagai ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan kritik terhadap berbagai pelayanan publik.
Rencananya, aplikasi tersebut akan diintegrasikan dalam government super apps yang memastikan media saran dan kritik berjalan secara efisien.
"Inilah yang akan kita angkat menjadi government super apps. Sehingga ketika itu tidak berjalan, pemerintah tertinggilah yang harus kemudian mengambil alih itu, sehingga pelayanan bisa jauh lebih baik, sehingga kelompok-kelompok ini harus mendapatkan afirmasi,” jelasnya.
Ganjar juga menekankan inklusivitas dalam pengambilan keputusan, melibatkan kelompok rentan seperti perempuan, penyandang disabilitas, lansia, anak-anak, orangtua, dan kelompok rentan lainnya. Menurutnya, kebijakan inklusif ini penting dalam menciptakan pelayanan publik yang berkeadilan.
Dalam visi pemerataan pembangunan, Ganjar berfokus pada pemerataan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Pada perjalanan kampanyenya dari Merauke hingga Nusa Tenggara Timur, Ganjar mengakui menemui pemuda yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan akses internet untuk belajar.
Sebagai solusi, ia merencanakan penyediaan fasilitas internet gratis untuk pelajar sebagai langkah menuju pemerataan pembangunan SDM.
