Network
MANDALIKA PIKIRAN PIKIRAN RAKYAT - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, menganalisis bahwa posisi ideal bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) adalah menjadi oposisi dalam pemerintahan mendatang.
Pernyataan ini muncul setelah hasil hitung cepat Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran hampir pasti menang satu putaran.
Qodari menyatakan bahwa komposisi politik yang mungkin terbentuk setelah Pemilu 2024 sangat ideal, dengan presiden dari Gerindra dan PDI Perjuangan sebagai pemenang legislatif.
"Menurut saya komposisinya sudah sangat-sangat ideal. Presiden dari Gerindra, kemudian pemenang legislatif itu kemungkinan PDI Perjuangan, walaupun masih menunggu penghitungan kursi karena selisih PDI dan Golkar tidak terlalu jauh," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Meskipun hasil hitung cepat sifatnya sementara, Qodari memprediksi PDI Perjuangan akan menjadi pemenang Pemilu 2024 dan dominan di parlemen, membentuk komposisi peta politik yang sangat ideal.
PDI Perjuangan unggul dalam hitung cepat, Qodari mengingatkan bahwa Golkar masih memiliki peluang untuk menyalip, terutama karena suara Golkar didominasi di luar Jawa, sementara PDI Perjuangan lebih kuat di Jawa.
Dengan kondisi politik yang mengalami divided government, di mana legislatif dan eksekutif dikuasai oleh partai yang berbeda, Qodari berpendapat bahwa kontrol politik terhadap pemerintah akan semakin kuat.
Perbedaan pucuk kekuasaan antara eksekutif dan legislatif dianggap menciptakan pemerintahan demokratis yang ideal, dengan mekanisme check and balance yang kuat.
Qodari menyimpulkan bahwa jika PDI Perjuangan menduduki posisi ketua DPR, kemungkinan besar akan menjadi oposisi.
