BRIN: Kemunculan Banyak Siklon Tropis Peringatan Perubahan Iklim di Indonesia

- 18 Maret 2024, 19:45 WIB
Ilustrasi - Gelombang tinggi yang menghantam pemecah ombak di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ilustrasi - Gelombang tinggi yang menghantam pemecah ombak di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. / ANTARA/Aditya Rohman/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa kemunculan banyak siklon tropis adalah indikasi nyata dari perubahan iklim yang telah berkontribusi pada peningkatan intensitas kejadian cuaca ekstrem di Indonesia.

Menurut Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan, saat ini tiga siklon tropis telah menyebabkan bencana hidrometeorologi di berbagai daerah.

"Kemunculan mata badai yang banyak, frekuensi kejadian ekstrem yang meningkat, dan juga penambahan lokasi kejadian merupakan bukti konkret," ujarnya, Senin.

Selain siklon tropis di perairan Indonesia yang berbatasan dengan Australia, dua mata badai juga muncul di atas Jepang.

Fenomena ini menurut Eddy merupakan tanda tidak biasa yang menunjukkan dampak perubahan iklim.

Siklon tropis tidak hanya menyebabkan bencana hidrometeorologi, tetapi juga menarik angin dingin dari Kutub Selatan, membuat udara di Indonesia terasa lebih dingin dari biasanya.

"Frekuensi fenomena ekstrem meningkat dan lokasi kejadian menjadi tidak biasa," tambah Eddy.

Perubahan iklim juga memengaruhi daerah yang biasanya tidak mengalami hujan, seperti Timur Tengah, serta menyebabkan pemanasan di kutub.

Cuaca ekstrem di Indonesia tidak hanya terjadi selama musim hujan, tetapi juga selama periode transisi menuju musim kemarau.

Halaman:

Editor: Hayyan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x