BMKG: Gelombang Tinggi Mengancam 20 Perairan Indonesia, Termasuk Selat Bali-Lombok

- 3 April 2024, 15:21 WIB
Ilustrasi Gelombang Tinggi di Perairan Selat Bali-Lombok
Ilustrasi Gelombang Tinggi di Perairan Selat Bali-Lombok /Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat/Infosumbar/Deranata NTT

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang akan melanda 20 perairan di Indonesia pada tanggal 3 hingga 5 April 2024. Informasi ini disampaikan melalui situs resmi BMKG di Jakarta pada Rabu dini hari.

Gelombang dengan ketinggian berkisar antara 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan akan mempengaruhi sejumlah wilayah, termasuk perairan utara Sabang, perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai.

Selain itu, perairan sekitar Pulau Enggano hingga Bengkulu, perairan barat Lampung, dan Samudra Hindia barat Sumatera juga berpotensi terkena dampak gelombang tinggi.

Daerah lain yang rentan terhadap gelombang tinggi mencakup Selat Sunda bagian selatan dan barat, perairan selatan Banten hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok, Selat Sumba bagian barat, serta Laut Sawu bagian selatan.

Di samping itu, perairan Kupang hingga Pulau Rotte, Samudra Hindia Selatan Banten hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), Laut Sulawesi, dan perairan sekitar Kepulauan Sangihe hingga Talaud juga berada dalam zona potensial gelombang tinggi.

BMKG menjelaskan bahwa kondisi ini dipicu oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang umumnya bergerak dari utara ke timur laut dengan kecepatan antara 6 hingga 20 knot.

Di sisi lain, angin di wilayah Indonesia bagian selatan cenderung bergerak dari timur tenggara dengan kecepatan berkisar 4 hingga 25 knot.

Kecepatan angin tertinggi tercatat di beberapa wilayah, termasuk perairan Kupang hingga Pulau Rotte, Laut Sulawesi, perairan sekitar Kepulauan Sangihe-Talaud, dan Laut Maluku.

Dengan potensi bahaya ini, BMKG mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tetap waspada serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi risiko dampak dari gelombang tinggi di perairan tersebut. ***

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x