Inginkan Pemimpin Amanah, Masyarakat Bali Berdoa di Danau Tamblingan 

- 13 Desember 2023, 13:59 WIB
Masyarakat Bali Berdoa di Danau Tamblingan 
Masyarakat Bali Berdoa di Danau Tamblingan  /

PIKIRAN RAKYAT MANDALIKA - Masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh adat, tokoh spiritual hingga generasi muda Bali  menggelar doa bersama dan ritual Nangluk Merana di tepi Danau Tamblingan dan Alas Mertajati, Munduk  Buleleng, Selasa (12/12). Bertepatan dengan Tilem ke-6, dalam kosmologi Bali, ritual Nangluk Merana ini  dilakukan untuk mengusir berbagai energi negatif.  


Menurut penyelenggara yang juga Ketua Bagaraksa Alas Mertajati, Putu Ardana, jika dikaitkan dengan  masyarakat agraris, maka ritual Nangluk Merana ini dilakukan untuk mengusir hama. Namun dalam konteks  kebangsaan saat ini, doa juga dipanjatkan untuk memohon atas keselamatan bangsa, pemilu damai, serta  terpilihnya pemimpin yang amanah. 


"Kami berkumpul di tepi Danau Tamblingan dan Alas Mertajati untuk melantunkan doa agar semesta selalu  melindungi bangsa dan negeri ini. Agar Indonesia senantiasa selamat, berpuluh, beratus bahkan berjuta  tahun ke depan, selamanya. Kami juga berdoa agar kita semua dapat melalui pemilu ini dengan penuh  kedamaian," tutur Putu Ardana. 


Selain itu, masyarakat memohon agar Tuhan membimbing untuk menemukan pemimpin yang dapat  dipercaya, tidak mudah tergoda oleh nafsu dunia, tidak silau kuasa, serta tidak semena-mena. Mereka juga  mendambakan lahirnya pemimpin yang mencintai sesama di atas segalanya, menjaga norma kemanusiaan  dan tatanan yang ada. 


Dipimpin pemangku setempat, prosesi ini diawali dengan sembahyang bersama di Pura Gubug, dilanjutkan  dengan menyanyikan Indonesia Raya dan pembacaan narasi oleh Diandra Orissa. 
Selanjutnya, dilakukan pemotongan tumpeng Merah Putih dan makan bersama dengan gaya khas Bali, yaitu  Megibung. 


"Tumpengan ini kita haturkan sebagai rasa terima kasih atas berkah, rahmat, manfaat atas karunia Yang  Maha Kuasa kepada rakyat Indonesia," ujar Putu Ardana. 


Diterangkannya, melalui acara ini, masyarakat meneguhkan ikhtiar bahwa segala daya upaya manusia  untuk mengatur dunia pada akhirnya akan ditentukan oleh kehendak Sang Maha Pencipta. "Manusia punya  cara, tapi Tuhan adalah Maha Perencana. Manusia berupaya, namun semesta penentunya," lanjutnya. 


"Semoga jalan kebajikan yang sedang kita tempuh merupakan jalan menuju langit. Sebagaimana jalan yang  diajarkan leluhur kita: perkumpulan orang-orang baik, mulia dan disucikan," tandasnya. ***

Editor: Abdul Karim


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x