3. Konten dari website palsu tidak sesuai dengan website asli
Tautan yang diberikan seringkali berisi konten yang lebih ringkas dari pada dari website aslinya.
Kualitasnya juga jauh lebih buruk dari pada aslinya.
4. Membuat korban terburu-buru
Untuk membuat rencana jahatnya berhasil, pelaku akan berulang kali mencoba membuat korban merasa terburu-buru untuk memberikan informasi pribadinya.
5. Menggunakan email palsu
Pelaku sering mengelabui korban dengan menggunakan logo dan merk perusahaan yang asli agar email palsu yang mereka buat dapat dipercaya korban.***