Mata Air Mualaf Menjadi Simbol Toleransi Beragama di Pulau Lombok, Simak Penjelasannya

- 3 Januari 2023, 09:15 WIB
Ilustrasi mata air
Ilustrasi mata air /Sumber istock/

BERITA MANDALIKA – Pulau Lombok memiliki banyak destinasi wisata mulai dari wisata alam, pegunungan, religi, hingga sejarah.


Selain itu, kepercayaan agama masyarakat yang mendiami Pulau Lombok juga beragam, mulai dari Islam, Kristen, Budha, dan Hindu. Dengan adanya keberagaman ini, toleransi antar sesama masyarakat terjalin erat.


Ada satu tempat di daerah Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, tepatnya di Dusun Tragtag, Desa Batu Kumbung, yang disebut sebagai Mata Air Mualaf.


Mata Air Mualaf disebut sebagai simbol toleransi antar umat beragama Hindu dan Islam, karena mata air tersebut berasal dari sebuah sumur yang berada disebuah Pura, dan sudah puluhan tahun mengaliri sebuah Masjid disana bernama Masjid Hidayatul Islam, yang digunakan sebagai air wudhu umat islam.


Pura tersebut dibangun pada tahun 1918, dan sumber mata airnya bernama air Pancor Munjuk, yang kini disebut Mata Air Mualaf.
Sumur yang menjadi tempat sumber mata air tersebut dialirkan melalui saluran yang dibuat khusus di bawah tanah.


Kemudian aliran tersebut dibagi ke tempat pemandian umum yang digunakan oleh umat Hindu dan Islam disana.


Pada masa lalu, ada sebuah kejadian yaitu kesulitan air. Masjid yang dibangun disana pada masa itu tidak memiliki air bersih yang memadai, sehingga umat Islam yang ingin beribadah menjadi cukup sulit.


Kemudian tokoh agama Islam dan Hindu bermusyawarah untuk mencari solusi.

Barulah setelah itu air dari Pura Pancor Munjuk dialirkan ke masjid Hidayatul Islam dengan cara yang sederhana.

Halaman:

Editor: Hayyan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x