Rusia Tambah Jumlah Angkatan Bersenjata dari 1,9 Juta Menjadi 2,04 Juta

- 28 Agustus 2022, 18:59 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin, saat pertemuan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi pada bulan Juli, mengeluarkan dekrit pada hari Kamis yang memerintahkan peningkatan jumlah pasukan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin, saat pertemuan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi pada bulan Juli, mengeluarkan dekrit pada hari Kamis yang memerintahkan peningkatan jumlah pasukan Rusia. /UPI/Iranian Presidential Office

BERITA MANDALIKA - Perang antar Rusia dan Ukraian seolah tiada henti. Hingga masuk bulan ke tujuh pperang antar kedua negara tersebut tidak ada tanda mereda. Vladmir Putin merencanakan akan menambah jumlah angkatan bersenjata Rusia dari dari 1,9 juta menjadi 2,04 juta.

Keputusan tersebut merupakan alasana Rusia untuk mengisi kembali militer yang telah menderita kerugian besar di Ukraina akibat gagal mencapai tujuan merebut Kylv.

Dimana perintah tersebut akan mulai berlaku pada 1 Januari, mencakup peningkatan 137.000 personel tempur menjadi 1,15 juta.

Ini menandai peningkatan yang nyata dalam personel militer sejak terakhir kali Rusia memperluas jumlah militernya pada tahun 2017. 

Saat itu Rusia menambahkan 13.698 personel militer dan 5.357 non kombatan.

Rusia tidak secara terbuka mengungkapkan berapa banyak korban yang dideritanya di Ukraina.

Akan tetapi pada bulan Mei Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Moskow telah kehilangan sepertiga dari kekuatan tempur daratnya sejak dimulainya perang.

Direktur CIA yaitu William Burns, bulan lalu mengatakan sekitar 15.000 tentara Rusia tewas di Ukraina, dan mungkin tiga kali lipat dari itu.

Moskow yang sejauh ini memilih untuk tidak mengumumkan mobilisasi umum, baru-baru ini mengintensifkan upayanya untuk merekrut tentara baru melalui beberapa ahli menyebutnya sebagai “mobilisasi rahasia”.

Wilayah di seluruh Rusia telah mulai membentuk batalyon sukarelawan, menawarkan kontrak jangka pendek yang menguntungkan bagi pria berusia antara 18 dan 60 tahun.

Halaman:

Editor: Abdul Karim

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x