Dirjen PEN : Meski Tahun Politik, Urusan Sektor Perdagangan Tetap Lanjut

- 27 Oktober 2023, 20:17 WIB
ilustrasi perdagangan ekspor
ilustrasi perdagangan ekspor /echosystem/pixabay

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT- Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN), Didi Sumedi, memberikan keyakinan bahwa tahun politik tidak akan memiliki dampak pada sektor perdagangan nasional Indonesia.

"Saya kira enggak ada kaitannya tahun politik dengan ini (perdagangan)," kata Didi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada hari Jumat (27/10).

Didi menjelaskan bahwa perdagangan adalah bagian dari sektor riil yang secara langsung terhubung dengan aktivitas ekonomi masyarakat. Ia menekankan perbedaan fundamental antara perdagangan dengan pasar saham, yang cenderung dipengaruhi oleh situasi politik.

Menurut Didi, harga-harga komoditas dalam perdagangan tidak seharusnya terlalu dipengaruhi oleh situasi politik yang tengah berlangsung, terutama hingga tahun depan. Dengan kata lain, perdagangan, baik di dalam negeri maupun luar negeri, akan terus berjalan meskipun terjadi transisi kepemimpinan.

"Kalau saham memang pasar dipengaruhi oleh kondisi politik dan ekonomi, tapi kalau harga riil dari sektor perdagangan, sih, enggak ada pengaruhnya," tambah Didi.

Transisi kepemimpinan dianggap sebagai momen penting bagi Indonesia untuk mengejar pertumbuhan ekonomi melalui perdagangan dan investasi. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, menyatakan bahwa dunia usaha berharap para pemimpin baru akan membawa strategi pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, dan adaptif. Ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

Selain itu, pemimpin masa depan juga diharapkan akan mendukung penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat. Mereka diharapkan mampu memimpin Indonesia secara strategis untuk melepaskan diri dari middle income trap dan mencapai status sebagai negara maju dengan lebih cepat. Ini juga akan memerlukan kelanjutan kebijakan ekonomi yang lebih baik, terutama dalam hal reformasi struktural yang memelihara iklim usaha dan investasi yang kondusif.

"Transisi kepemimpinan akan menjadi titik penting bagi Indonesia untuk bergerak maju dengan cepat, membentuk dasar yang kuat, dan memanfaatkan bonus demografi selama 10 tahun ke depan sebagai modal pembangunan," kata Shinta dilansir dari Antara.

Dalam konteks ini, menjaga stabilitas dalam sektor perdagangan merupakan faktor kunci dalam upaya untuk mencapai tujuan ini. ***

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah