Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, memastikan akan menuntaskan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lalu, meskipun tidak secara eksplisit tertulis dalam visi dan misinya.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Bidang HAM dan Konstitusi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Munafrizal Manan, dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh Amnesty Internasional di Jakarta.
Manan menyatakan bahwa Prabowo-Gibran sengaja tidak memasukkan poin terkait penyelesaian kasus HAM dalam visi dan misi karena berpotensi dijadikan komoditas politik selama kampanye.
Selain itu, pihaknya tidak ingin menjanjikan sesuatu yang belum tentu bisa dituntaskan, karena hal tersebut hanya akan membuat korban pelanggaran HAM merasa kecewa.
"Kami tidak ingin membuat korban, warganya itu, mengalami luka dua kali; luka dengan peristiwanya dan luka dijanjikan tetapi tidak dilaksanakan," jelas Manan, Sabtu.
Meskipun demikian, Manan menegaskan bahwa Prabowo-Gibran akan berupaya menyelesaikan kasus pelanggaran HAM dengan membuka komunikasi antara pihak yang terlibat, termasuk korban, saksi, dan pelaku pelanggaran.
Pembukaan jalur komunikasi dianggap krusial agar penyelesaian kasus HAM di masa lalu dapat mencapai titik tuntas.
"Salah satu penyebab 'kemacetan' adalah komunikasi ini tidak jalan, jadi hanya membangun dinding yang menghalangi komunikasi itu," ujar Manan.
Ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilihan Presiden 2024 telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
