Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mengonfirmasi bahwa Tim Prabowo-Gibran, dalam acara "focus group discussion" (FGD) di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), mengusulkan agar tidak ada format debat, melainkan hanya berupa pemaparan dan pendalaman dokumen visi-misi.
Co-captain Timnas AMIN, Nihayatul Wafiroh, menyatakan posisi timnya terkait usulan tersebut. Pada FGD pada tanggal 29 November 2023, Timnas AMIN mencatat usulan tersebut dari Tim pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2.
Wafiroh menjelaskan bahwa format debat yang diusulkan melibatkan tanya jawab antara paslon dengan moderator dan panelis, dengan menghilangkan sanggahan antar-paslon secara keseluruhan.
Alasannya, debat model saling menanggapi antar paslon dianggap akan menghabiskan banyak waktu tanpa memberikan kesempatan yang cukup untuk menjelaskan visi dan misi masing-masing paslon.
Timnas AMIN tetap menegaskan ide awal mereka bahwa setiap agenda debat harus melibatkan kedua paslon, baik capres maupun cawapres.
Meskipun debat cawapres dapat dihilangkan, Timnas AMIN menolak usulan tersebut, dengan alasan bahwa kehadiran paslon secara lengkap tetap penting.
"Dalam kesempatan yang sama, Timnas AMIN tegas menolak usulan nomor urut 2, karena jika disetujui akan membatasi pengenalan pemilih terhadap kualitas utuh para paslon, serta terkesan ingin memberikan kenyamanan berlebih pada paslon tertentu. Penolakan serupa juga diutarakan oleh tim paslon nomor 3," ungkap Wafiroh dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Pada prinsipnya, Timnas AMIN secara jelas mengusulkan agar debat cawapres tetap ada dalam rangkaian debat Pilpres 2024. ***
