Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Minggu ini, stadion legendaris Wembley menjadi saksi pertarungan sengit antara tim Championship, Coventry City, dan raksasa Premier League, Manchester United, dalam pertempuran menuju final Piala FA.
Kedua tim telah menunjukkan performa gemilang mereka dengan kemenangan dramatis di babak perempat final.
Coventry mengalahkan Wolverhampton Wanderers, sementara Manchester United mengakhiri perjalanan Liverpool menuju mimpinya untuk quadruple di waktu tambahan.
Meskipun momen kontroversial ketika pelatih Coventry, Mark Robins, merayakan gol di hadapan seorang ball boy, tidak bisa mengurangi kegembiraan para pendukung Coventry.
Gol Ellis Simms dan Haji Wright membawa Coventry ke Wembley dalam drama menit-menit akhir.
Dengan melumat hati Wolves dalam pertandingan yang penuh tekanan, Coventry akan kembali ke semifinal FA Cup untuk kedua kalinya.
Namun, performa buruk mereka dalam beberapa pertandingan terakhir, termasuk kekalahan dari Southampton dan Birmingham City, menimbulkan kekhawatiran.
Sementara itu, Manchester United, meski menghadapi tantangan yang serius di Liga Primer, menunjukkan ketangguhan mereka dengan kemenangan dramatis melawan Liverpool.
Amad Diallo menjadi pahlawan dengan gol kemenangan, membawa Setan Merah ke Wembley sekali lagi.
Kemenangan atas Coventry akan membawa Man United, yang telah mengangkat trofi Piala FA sebanyak 12 kali, menuju final ke-22 mereka.
Namun, Coventry, yang telah menciptakan kejutan sebelumnya, siap untuk memberikan perlawanan sengit.
Meskipun Coventry akan mengandalkan kelemahan pertahanan Man United, kehadiran pemain kunci yang absen bisa menjadi hambatan. Namun, dengan semangat juangnya, Coventry berharap untuk memberikan pertandingan yang sengit dan tidak akan menyerah begitu saja.***
