Petani Banyumas Kembangkan Mina Padi, Penghasilan Naik Jadi Rp50 Juta

- 21 Juli 2022, 13:12 WIB
Petani di Desa Biyawak, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka tengah menjemur gabah. Harga gabah di tingkat petani kini naik Rp20.000 atau menjadi Rp470.000 per kuintal.
Petani di Desa Biyawak, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka tengah menjemur gabah. Harga gabah di tingkat petani kini naik Rp20.000 atau menjadi Rp470.000 per kuintal. /Pikiran-Rakyat/Tati Purnawati/

BERITA MANDALIKA - Desa Panembangan Kecamatan Cilongok Banyumas langsung heboh, Senin (18/7). Warga begitu antusias berdiri di depan jalan untuk menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo berkunjung ke desa itu untuk melihat pengembangan mina padi yang dilakukan oleh kelompok petani Panembangan. Ternyata, mayoritas petani di desa itu telah menerapkan konsep mina padi, yakni menanam padi sekaligus menebar benih ikan di sawah sejak 2001 lalu. Hari itu, Ganjar ikut menebar benih ikan ke sawah bersama para petani.

Ganjar begitu antusias melihat semangat para petani di desa itu. Apalagi setelah ia mendengar, bahwa program mina padi yang dilakukan membuat hidup mereka lebih sejahtera.

"Program mina padi ini kami lakukan sejak 2001 lalu. Kalau dulu para petani hanya tanam padi, sekarang juga memelihara ikan jenis nila. Dan setelah dilakukan, hasil produksi padi bisa lebih meningkat dan penghasilan dari ikan juga sangat banyak," kata Narsono, pengurus kelompok tani Desa Panembangan.

Narsono menerangkan, hasil panen padi dengan konsep mina padi perhektarnya bertambah 6 kwintal. Setiap satu hektare, hasil jual padi rata-rata mendapatkan Rp27 juta.

"Itu baru dari padi, belum dari ikan. Perhektare biasanya kita dapat 1,2 ton ikan. Perkilonya dijual Rp22.000. Jadi total pendapatan dari jual padi dan ikan rata-rata perhekare Rp50 jutaan. Tentu ini membuat petani lebih sejahtera karena sebelumnya tidak sebanyak itu," terangnya.

Sementara itu, Ganjar mengatakan konsep mina padi yang dilakukan petani Panembangan sudah tepat. Apalagi, daerah itu termasuk daerah pegunungan dengan air yang sangat banyak.

"Area ini airnya banyak banget, maka kalau bisa dikombinasikan untuk mengoptimalkan pertanian akan sangat bagus. Kalau dulu orang hanya tanam padi, sekarang mereka dapat tambahan dari ikan dan hasilnya luar biasa," katanya.

Selama praktik program mina padi itu, hasil pertanian menurut keterangan petani lanjut Ganjar meningkat drastis. Program itu ternyata juga relatif mengurangi hama tanaman, karena hama yang nempel di batang padi akan langsung dimakan ikan.

"Bahkan kalau ada tanaman liar yang tumbuh, juga dimakan ikan. Jadi nggak perlu matun kata mereka," jelasnya.

Halaman:

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x