Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKTAT - Kedua tim, Tottenham Hotspur dan Burnley, berada di ambang nasib yang tidak diinginkan di Liga Premier jika mereka gagal meraih kemenangan dalam pertandingan pada Sabtu di Tottenham Hotspur Stadium.
Tottenham Hotspur, yang memiliki peluang tipis untuk lolos ke Liga Champions, semakin terpuruk setelah kekalahan 4-2 dari Liverpool dalam pertandingan terakhir mereka. Sementara itu, Burnley menghadapi ancaman degradasi setelah kalah 4-1 dari Newcastle United.
Pelatih Tottenham, Ange Postecoglou, berusaha untuk mengatasi kekalahan tersebut dengan menghadirkan penampilan yang lebih familiar di Anfield, meskipun hasilnya tidak memberikan hiburan bagi para penggemar.
Gol-gol dari Mohamed Salah, Andrew Robertson, Cody Gakpo, dan Harvey Elliott membuat kekalahan tersebut semakin menyakitkan, sementara Richarlison dan Son Heung-min hanya mampu membuat akhir pertandingan menjadi lebih tegang.
Tottenham sekarang menghadapi tantangan berat setelah mengalami empat kekalahan berturut-turut di kasta teratas, dan kekalahan kelima pada akhir pekan ini akan secara resmi mengakhiri harapan mereka untuk Liga Champions. Di sisi lain, Burnley, yang terpaut lima poin dari zona aman, akan terdegradasi jika kalah pada Sabtu.
Meskipun Burnley memiliki catatan buruk melawan Tottenham, kehadiran mereka di Tottenham Hotspur Stadium memberikan harapan kecil dalam perjuangan mereka melawan degradasi.
Meskipun Tottenham bermain di kandangnya biasanya berarti gol di kedua ujung lapangan, Burnley akan menghadapi serangan lebih sering. Dengan demikian, Burnley harus siap menerima nasibnya.
Sementara Tottenham harus menunggu dengan cemas untuk mengetahui apakah usaha mereka cukup untuk Liga Champions, Burnley harus mempersiapkan diri untuk bermain di divisi Championship untuk musim 2024-25.***
