Cek Fakta: Jemaah Haji Dikabarkan Tewas Akibat Terowongan Mina Mati Lampu, Simak Faktanya

- 20 Juli 2022, 06:30 WIB
Jemaah haji Indonesia.
Jemaah haji Indonesia. /ANTARA FOTO/Umarul Faruq/

BERITA MANDALIKA - Beredar video yang menyebutkan bahwa puluhan jemaah haji meninggal dunia dikarenakan terowongan Mina mati lampu.Video yang viral di media sosial Facebook tersebut menggambarkan sebuah lokasi yang dipenuhi dengan banyak jenazah.

Video dengan durasi 30 detik itu lantas dikaitkan dengan kabar yang menyebutkan bahwa puluhan jemaah haji meninggal dunia akibat terowongan Mina mati lampu pada Minggu, 10 Juli 2022.
Dalam keterangan pada video, dituliskan bahwa jenazah jemaah haji akibat tragedi terowongan Mina mati listrik pada Minggu, 10 Juli 2022. Jenazah tersebut tampak tergeletak di jalan tertutup kain putih.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun..semoga husnul khotimah. Tragedi terowongan mina, mati lampu banyak korban meninggal mari kita doakan saudara saudari kita yang berangkat haji baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia aamiin..!" kata keterangan unggahan di Facebook.
Berdasarkan penelusuran dari Jabar Saber Hoaks yang dikutip Pikiran-Rakyat.com, video tersebut sangat identik atau sama dengan unggahan sebuah akun YouTube pada 28 September 2015.
Saat itu, sebuah crane di Masjidil Haram jatuh menimpa jemaah dan menewaskan 118 orang, serta melukai 394 lainnya.
Terkait insiden mati listrik di terowongan Mina, hal tersebut memang benar sempat terjadi di terowongan Mina menuju lantai tiga Jamarat.
Insiden tersebut terjadi pada Minggu, 10 Juli 2022 pukul 05.15 waktu Arab Saudi (WAS) hingga pukul 06.10 WAS.
Namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, sehingga kabar yang beredar tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa video tersebut merupakan hoaks dan informasinya adalah jenis kategori False Context.
Klaim bahwa video itu memperlihatkan sejumlah jemaah haji tewas di terowongan Mina, Arab Saudi, baru-baru ini adalah salah. Faktanya adalah bahwa itu merupakan peristiwa lama yang kembali diunggah dan diberi keterangan yang salah.***

 

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah