Perlu Sadar Wisata, Membiarkan Burung di Alam Lebih Menguntungkan Ketimbang di Sangkar, Begini Penjelasannya

- 5 Juli 2023, 08:46 WIB
Ilustrasi sangkar burung. Membiarkan burung di alam justru menguntungkan secara ekonomi ketimbang di dalam sangkar.
Ilustrasi sangkar burung. Membiarkan burung di alam justru menguntungkan secara ekonomi ketimbang di dalam sangkar. /Namastest

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT – Ada harapan agar semakin banyak pihak yang sadar akan besarnya nilai jual pariwisata.

Seperti di Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan, terutama masyarakat sekitar untuk terus menjaga kelestarian flora dan fauna yang ada di alam. 

Namun itu tidaklah mudah. Tapi, dengan kolaborasi banyak pihak, pemahaman bagi masyarakat dapat terus ditingkatkan.

Selama ini, masih mendapati masyarakat yang kerap menangkap burung di alam. 

Baca Juga: 698 Orang Ditetapkan Tersangka TPPO, Kepala BP2MI: Ada Perlawanan dari Sindikat dan Mafia

“Mereka masih belum sadar bahwa dengan pariwisata, nilai ekonomi seekor burung yang ada di alam justru lebih besar dibanding di dalam sangkar,” kata Wahyudi Amin, petugas di TWA Kerandangan dilansir dari laman Kemenparekraf. 

Ia memberi contoh sederhana. Menjual burung dengan jenis tertentu (yang tidak dilindungi) mungkin memberikan harga yang cukup tinggi.

Namun penjualan hanya bisa dilakukan satu kali. Berbeda dengan menawarkannya dalam paket kegiatan wisata alam. 

Wahyu menyebut, untuk wisatawan mancanegara, paket wisata alam bisa ditawarkan dengan harga Rp3 juta-Rp5 juta. 

“Paket itu bisa dilakukan berkali-kali sehingga potensinya lebih tinggi. Kelestarian alam pun terjaga,” kata Wahyu. 

Baca Juga: Untuk Jemaah Haji yang Sakit di Arab Saudi, Begini Teknis Pemulangan ke Tanah Air dan Berikut Kriterianya

Saat ini Wahyu terus mengajak masyarakat untuk bisa terlibat lebih jauh dalam menawarkan paket wisata ini.

Hingga saat ini ia berhasil mengajak 5 orang masyarakat untuk bergabung bersamanya. 

“Dengan acara (Kampanye Sadar Wisata) tadi saya berharap semakin banyak masyarakat yang terbuka dan sadar akan potensi yang kita miliki,” kata Wahyu. 

Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Diah Martini Paham, mengatakan sosialisasi sadar wisata dihadirkan agar masyarakat mampu mengenali, mengembangkan, dan memasarkan potensi yang ada di daerahnya. 

"Bagaimana mempersiapkan masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik di dalam penyelenggaraan pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.

Hal ini agar masyarakat bisa berbuat sekaligus mendapatkan manfaat dari kegiatan pariwisata. 

Baca Juga: Kasdiyono : Harus Ada Perhatian Khusus dan Beasiswa Bagi Talenta Muda di Mataram Biar Bisa Sehebat Kevin Leon

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pariwisata berkelanjutan adalah suatu tren pariwisata yang sekarang tidak terhentikan dan tidak tergantikan.

Sustainable tourism membuka peluang untuk lebih melestarikan lingkungan. 

Ia mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan melalui desa-desa wisata di berbagai tanah air. 

“Pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi sektor yang terus mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat,” kata Sandiaga.()

Editor: Dani Prawira

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x