Hal ini didasari oleh keinginannya untuk mengikuti calon istri yang saat itu bertugas sebagai bidan di daerah tersebut.
Selain itu, Mbah Benu juga dikenal sebagai seorang yang gigih dalam mengejar ilmu agama.
Dia belajar langsung kepada ayahnya, Kiai Soleh bin KH. Abdul Ghani bin Kiai Yunus, yang merupakan lulusan dari berbagai pesantren besar di Jawa dan Madura.
Kiprah spiritual dan keilmuannya membuatnya menjadi figur yang dihormati di kalangan keagamaan.
Meskipun hanya menetap di sebuah desa kecil, Mbah Benu telah meninggalkan jejak yang cukup signifikan dalam perjalanan kehidupan dan spiritualitasnya.***