Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Sarasehan Budaya di Desa Wisata Bonjeruk yang berteema Pariwisata Berbasis Budaya jadi rangkaian peringatan Hari Jadi Desa Bonjeruk yang ke 166.
Tokoh adat dan budaya Desa Bonjeruk Raden Tuan Haji L. Zaenuddin mengatakan, sejarah Desa Bonjeruk berdirinya pada 27 Agustus 1898 lalu.
Selain itu, proses pembentukan desa dan bangunan-bangunan bersejarah di Desa Bonjeruk, seperti Gedeng Beleq dulunya sebagai pusat administrasi pemerintahan Distrik Jonggat pada zaman Hindia Belanda.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Desa Wisata Bonjeruk Usman mengatakan, betapa pentingnya peran budaya dalam mengatur kehidupan sosial dan potensinya sebagai produk wisata.
"Barang siapa yang melupakan budayanya, maka dia telah melupakan jati dirinya. Barang siapa yang melupakan jati dirinya, akan menuju kehancuran," katanya.
Di lain sisi, Ari Garmono dari Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB mengatakan, peran sosial media sangat penting untuk mempromosikan desa wisata.
