Polda Jabar Akan Teliti Kerusakan Lingkungan di Garut yang Sebabkan Banjir Bandang

- 20 Juli 2022, 05:32 WIB
KAPOLDA Jabar Irjen Pol Suntana saat memeriksa sabu yang akan dimusnahkan di Mapolda Jabar di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung pada Kamis 19 Mei 2022.*
KAPOLDA Jabar Irjen Pol Suntana saat memeriksa sabu yang akan dimusnahkan di Mapolda Jabar di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung pada Kamis 19 Mei 2022.* /Pikiran Rakyat/ Mochamad Iqbal Maulud/

BERITA MANDALIKA - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mengumumkan rencana untuk meneliti kerusakan lingkungan di sekitar lokasi banjir bandang di Kabupaten Garut.

Dengan meneliti kerusakan lingkungan, Polda Jabar berharap dapat mengetahui penyebab banjir di Kabupaten Garut dan mungkin memikirkan cara mengatasinya.
Kapolda Jabar, Irjen Suntana mengungkap tanggapan, saat meninjau lokasi banjir bandang di Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
Menurut Kapolda Jabar, lokasi banjir yang dikunjungi selalu mudah terkena banjir saat curah hujan begitu tinggi, sehingga dirasa memang perlu diteliti.
"Nanti akan kita teliti karena setiap tahun, bila curah hujan begitu tinggi, tempat ini atau tempat yang tadi kita kunjungi, terkadang banjir," kata Kapolda Jabar, Irjen Polisi Suntana dalam suatu pernyataan lisan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara Jabar
Lebih lanjut, alasan penelitian dilakukan pihak Polda Jabar, tak lain agar sama-sama mencegah terulangnya bencana banjir di Garut untuk ke depannya.
Diketahui, kegiatan penelitian Polda Jabar terhadap kerusakan lingkungan di Garut, juga mendapat dukungan dari Bupati Rudy Gunawan dan sejumlah instansi penting lainnya.
"Bupati telah merencanakan berbagai kegiatan, berbagai agenda, yang nanti kepolisian dan instansi terkait, termasuk TNI akan mendukung sepenuhnya," katanya.
Sedangkan dalam lokasi yang sama, Bupati Garut Rudy Gunawan yang hadir juga mengungkap soal masalah kerusakan lingkungan yang akan difokuskan untuk diatasi.
Salah satunya, masalah di hulu Sungai Cimanuk yang berasal dari area hutan Gunung Mandalagiri, yang sebagian besar lahan sudah beralih fungsi menjadi lahan tanaman produktif.
Diketahui, kawasan hutan di Gunung Mandalagiri sebagian besar dimiliki oleh Perhutani dan BUMD Provinsi Jabar.
"Karena yang di atas (hulu sungai), di mana lingkungan ini, kami tidak punya hutan, yang punya hutan itu Perhutani, tapi kami tidak akan saling menyalahkan," katanya.
Untuk itu, Bupati Rudy kembali meminta kerja sama semua pihak untuk saling menjaga lingkungan, sehingga tidak terjadi lagi bencana banjir yang menyengsarakan masyarakat Garut.
"Mari sama-sama melakukan asesmen agar mitigasi bencana komprehensif, bukan hanya perilaku manusia, melainkan juga dari lingkungan," katanya menandaskan***

 

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x