“Wafatkanlah aku dalam keadaan Muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang shaleh.”
(QS. Yusuf (12) : 101)
4. Nabi Sulaiman as dengan seluruh kebesaran dan keagungan yang beliau miliki, berharap dan berdoa kepada Allah untuk digabungkan bersama orang-orang shaleh.
وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba- hamba-Mu yang shaleh.”
(QS. An-Naml (27) : 19)
5. Nabi Syuaib as adalah seorang nabi yang memiliki kedudukan mulia. Ketika hendak mempekerjakan Nabi Musa as, beliau berkata :
سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang shaleh.”
(QS. Al-Qashas (28) : 27)
Selain itu, Allah dalam Al-Qur’an sering memuji para nabi yang mulia dengan sifat (من عبادي الصالحين) “termasuk dari hamba-Ku yang shaleh”.
Maka dari ayat-ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa derajat tertinggi dari kesempurnaan seorang manusia adalah menjadi hamba yang shaleh. Marilah kita memohon kepada Allah swt agar menjadikan kita termasuk orang-orang yang shaleh dan dikumpulkan bersama para nabi kelak di hari kebangkitan.***