Resahkan Orangtua, Begini 5 Tips Jitu Hindari Penculikan Anak

2 Februari 2023, 13:44 WIB
Ilustrasi penculikan anak /Pixabay/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT – Kasus penculikan anak saat ini menjadi pembicaraan hangat warganet. Berbagai kasus terjadinya penculikan anak tentunya menjadi salah satu topik utama Warganet Indonesia.

Penculikan anak sendiri sering terjadi karena kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak. Irma Gustiana mengingatkan peningkatan pengawasan orang tua untuk mencegah penculikan anak itu penting dan hal tersebut merupakan tanggung jawab orang tua.

“Yang pasti pengawasan itu penting. Orang tua harus tanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan anak,” ucap Irma dalam Antaranews, Rabu.

Lemahnya pengawasan anak dapat memudahkan penculik untuk melakukan aksinya. Irma juga mengatakan orang tua harus mengajarkan respon pada orang-orang asing. Menurut informasi motif adanya penculikan anak, yaitu untuk mengambil dan menjual organnya.

Tentunya kasus penculikan anak ini meresahkan para orang tua tanah air.

Untuk menghindari penculikan anak, Moms Inilah 5 Tips yang dapat dilakukan.

1. Miliki Komunikasi yang baik dengan anak

Orang tua hendaknya memiliki komunikasi yang baik dengan anak. Seringkali penculikan anak terjadi karena kurangnya komunikasi orang tua dengan anak. Hal ini menyebabkan anak sering memutuskan pilihannya sendiri. Anak adalah individu yang masih rentan, ia akan mudah terpengaruh. Hal ini membuat anak rawan terkena penipuan dan penculikan oleh oknum penjahat.

Kurangnya komunikasi juga dapat membuat anak menjadi individu yang penyendiri. Saat anak sendirian membuatnya lebih rawan terkena aksi kejahatan. Oleh karena itu, Moms jaga komunikasi dengan anak, arahkan anak untuk lebih berhati-hati dan waspada dengan orang asing.

2. Selalu pastikan lokasi anak

Mengetahui lokasi anak itu sangat penting. Orang tua harus tahu dimana anak sedang berada. Hal ini untuk memperkecil kemungkinan terjadinya penculikan anak. Moms bisa memasang aplikasi pelacak lokasi di smartphone anak atau meminta anak untuk share lokasi. Namun, ajari anak untuk tidak terlalu mengekspos barang barang yang di bawanya terlebih jika itu barang mahal.

3. Pantau situs media sosialnya.

Luasnya jaringan sosial dan globalisasi tentunya dapat mempermudah penggunanya. Namun, ada, juga dampak negatifnya. Seringkali kasus tindak kejahatan dimulai dari media sosial. Banyak sekali oknum yang memanfaatkan media sosial untuk mengiming imingi korbannya.

Informasi media sosial juga sangat beragam sehingga rawan hoaks dan penipuan. Moms, awasi media sosial anak dan awasi situs yang diakses anak. Pastikan anak mengakses situs yang benar untuk menghindari pengaruh buruk media sosial. Ajari anak untuk tidak mudah terpengaruh dengan media sosial terlebih pada oknum yang mengajak bertemu dengan iming iming hadiah.

4. Titipkan anak pada orang terpercaya

Pekerjaan menjadi salah satu hal yang tidak bisa ditinggalkan. Seringkali anak ditinggal sendirian karena masalah pekerjaan. Apabila Orang tua sedang sibuk, titipkan anak pada orang terpercaya disekitar. Jangan biarkan anak sendirian, karena hal itu dapat meningkatkan resiko penculikan anak.

5. Waspadai orang Asing

Seringkali penculik menggunakan berbagai cara untuk melakukan aksinya. Salah satunya dengan bertindak sangat dekat penculik memanipulasi keadaan dengan membuat orang tua menjadi lengah.

Moms harus berhati-hati dengan orang yang baru dikenal. Terlebih jika orang tersebut membuat gerak gerik mencurigakan. Moms gunakan bahasa tubuh untuk melindungi anak dan bahasa tubuh yang mengartikan bahwa anak sedang dalam pengawasan.

Selain itu, moms ajarkan anak untuk tidak terlalu dekat dengan orang asing. Anak harus diajarkan untuk lebih waspada terhadap ajakan orang asing dan pemberian orang yang tidak di kenal.***

Editor: Hayyan

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler