Soal Viralnya Hujan yang Mengguyur 1 Rumah Saja, Begini Penjelasan dari BMKG

8 Agustus 2023, 07:25 WIB
Warga melihat rumah Deni di Kampung Margalaksana, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Minggu 6 Desember 2023. Sehari sebelumnya hanya rumah tersebut diguyur hujan deras.*/kabar-priangan.com/Irman S   /

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT – Peristiwa hujan yang hanya mengguyur 1 rumah sempat viral di media sosial.

Saat itu, Sabtu 5 Agustus 2023 hujan hanya mengguyur 1 rumah di Kampung Margalaksana, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.

Fenomena unik ini pun ditanggapi BMKG.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu mengatakan fenomena hujan dengan skala sangat lokal lazim terjadi di musim kemarau.

Baca Juga: Konten Berita di Facebook dan Instagram Terancam Diblokir Meta Jika Aturan Publisher Rights Diberlakukan

Fenomena hujan itu disebabkan oleh awan single cell yang terbentuk di suatu area atau wilayah.

"Awan hujan biasanya bergerak di atas sebuah wilayah dan melepaskan kelembaban saat mereka pergi dalam bentuk hujan," ujar Teguh Rahayu dalam keterangannya dikutip pada Senin 7 Agustus 2023.

Dia menambahkan, bangunan dan struktur lainnya dapat memblokir kejadian hujan.

Sehingga menyebabkan hujan jatuh hanya di satu sisi jalan.

Selain itu, sudut matahari juga dapat mempengaruhi fenomena ini, menyebabkan kelembaban menguap dari satu sisi sebelum memiliki kesempatan untuk jatuh sebagai curah hujan.

Baca Juga: Taman Loang Baloq Mataram Akan Dilengkapi Wahana Permainan Flying Fox

Akibatnya, satu sisi dapat dilihat sebagai kering sementara yang lain basah.

Cahaya matahari, lanjut dia, bisa memainkan peran dalam skenario ini dengan cara menguap kelembaban dari satu sisi jalan.

Sehingga, tidak ada hujan terjadi di sisi itu, dan di sisi lain yang tidak terpengaruh oleh cahaya matari terjadi curah hujan.

Kecepatan dan arah angin juga dapat menyebabkan hujan turun pada sudut yang berbeda, meningkatkan kemungkinan hujan yang lebih besar di satu sisi.

Ada beberapa faktor yang menentukan di mana hujan akan turun. Namun, sisi mana yang akan hujan dapat bervariasi.

Di samping itu, faktor urbanisasi juga turut memiliki dampak pada distribusi hujan di perkotaan.

Kota cenderung ditutupi dengan banyak permukaan yang tidak mudah menyerap air seperti jalan, bangunan, dan trotoar, mencegah air menembus tanah.

Baca Juga: Simak 5 Manfaat Kunyit Putih yang Bisa Cegah Diabetes dan Antikanker

"Ini menyebabkan meningkatnya runoff dan pada akhirnya banjir di daerah yang lebih rendah sementara meninggalkan daerah lain kering. Perkotaan lebih mungkin dalam menyerap panas seperti dari beton dan aspal, yang kemudian menciptakan pulau panas (heat island)," jelasnya dilansir dari PMJ News.

Dia juga mengimbau masyarakat tidak perlu panik terkait dengam fenomena hujan dalam skala sangat lokal.

Pasalnya, hal itu lazim terjadi di musim kemarau seperti pada saat ini.

Kondisi itu juga tidak berkaitan dengan prekursor bencana lainnya.***

Editor: Dani Prawira

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler