Mengenang Ledakan Tunguska, Peristiwa di Balik Hari Asteroid Internasional

- 4 Juli 2022, 12:10 WIB
Mengenang Ledakan Tunguska, Peristiwa di Balik Hari Asteroid Internasional
Mengenang Ledakan Tunguska, Peristiwa di Balik Hari Asteroid Internasional /

BERITA MANDALIKA - Pada 30 Juni 1908, asteroid terbesar dalam sejarah jatuh di kawasan Siberia, Rusia.


Peristiwa jatuhnya asteroid besar itu kemudian diperingati sebagai Hari Asteroid yang diperingati setiap tanggal 30 Juni 2022.

Ledakan itu terjadi di kawasan hutan utara yang jarang penduduk, tepatnya di atas Sungai Tunguska Podkamennaya. Sekarang, tempat itu disebut Krasnoyarsk Krai.
Ledakan itu melepaskan daya yang cukup untuk membunuh rusa kutub dan meratakan sekitar 80 juta pohon di atas area seluas 2.150 km persegi.

Saksi mata melaporkan, mereka melihat bola api cahaya kebiruan, hampir seterang matahari bergerak melintasi langit.
Selain itu, kilatan dan suara yang mirip dengan tembakan artileri terdengar mengikutinya. Ada pula gelombang kejut yang kuat memecahkan jendela ratusan kilometer jauhnya.

Ledakan Tunguska merupakan ledakan terbesar yang tercatat dalam sejarah. Sisi misterius dari ledakan Tunguska adalah tidak ada yang pernah menemukan kawah.

Baca Juga : Akibat Ledakan Gas Beracun 250 Orang Terluka, Pejabat Yordania Imbau Warga Tetap di Rumah


Mereka sekarang percaya bahwa objek yang masuk tidak pernah menabrak Bumi, melainkan meledak di atmosfer, menyebabkan apa yang dikenal sebagai ledakan udara. Jenis ledakan atmosfer ini masih cukup untuk menyebabkan kerusakan besar pada hutan di wilayah tersebut.

Dikutip beritamandalika.com dari Earth Sky, para ilmuwan yang menentukan objek itu kemungkinan besar adalah asteroid seukuran bangunan 25 lantai. Asteroid itu melaju dengan kecepatan sekitar 54.000 km per jam dan meledak 5 hingga 10 km di atas permukaan bumi.

Hampir satu dekade sebelum ilmuwan pertama mencapai wilayah terpencil Siberia ini, pada tahun 1927, Leonid Kulik memimpin ekspedisi penelitian Soviet pertama untuk menyelidiki peristiwa Tunguska.


Dia melakukan perjalanan awal ke wilayah tersebut, mewawancarai saksi lokal dan menjelajahi area pohon tumbang. Tapi Kulik tidak menemukan pecahan meteorit atau kawah tumbukan.
Akibat penyelidikan awal Kulik, beberapa pihak mengarang teori liar untuk menjelaskan peristiwa Tunguska.

Halaman:

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah