Referendum atau Bagi-Bagi Wilayah Bisa Hentikan Perang Rusia dan Ukraina Kata Analis AS

- 29 Juli 2022, 09:42 WIB
Ilustrasi bendera Rusia.
Ilustrasi bendera Rusia. /Pixabay/Motorolla/

Dalam menghadapi formula ini, tidak akan ada kesepakatan tentang perbatasan permanen, sementara posisi Barat akan tetap tidak berubah, mengakui hak Ukraina atas wilayah yang direbut oleh Rusia.

 

Taruhan tepat waktu

Peneliti percaya bahwa posisi Barat akan mencerminkan kemelekatan pada harapan bahwa penerus Putin akan melihat hal-hal secara berbeda dan dapat mengembalikan tanah ke Ukraina, seolah-olah ini akan terjadi setelah 2030, ketika presiden Rusia saat ini kemungkinan besar akan meninggalkan kekuasaan.

Sampai hari itu, yaitu, sampai Moskow membuat konsesi, negara itu akan tetap berada di bawah beban sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat sejak dimulainya operasi militer di Ukraina pada tanggal dua puluh empat Februari lalu.

Sementara itu, Barat dapat mempertahankan sanksi yang dikenakan pada Rusia, tetapi tidak akan terlalu ketat. Hal itu penting untuk membuka jalan bagi gencatan senjata di Ukraina.

Peneliti Amerika juga menunjukkan kemungkinan mengerahkan pasukan penjaga perdamaian internasional, dan kemudian Putin akan merasa malu untuk kembali melancarkan serangan, karena kekerasan dapat membunuh anggota pasukan milik sejumlah negara di dunia, bahkan jika pasukan penjaga perdamaian tidak dapat menghentikan serangan.

Pakar Amerika mengatakan, Ukraina mungkin tidak siap untuk saat ini menerima pengaturan tersebut.

Tetapi, Kyiv mungkin berubah pikiran setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan pertempuran tak berhenti yang membuat mereka "putus asa" untuk mendapatkan kembali wilayah yang dikendalikan oleh Rusia.

Meskipun ada bantuan militer yang penting dari negara-negara Barat seperti sistem artileri jauh Istilah "HIMARS", akan tetapi buktinya perang belum berakhir.

Halaman:

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah