Referendum atau Bagi-Bagi Wilayah Bisa Hentikan Perang Rusia dan Ukraina Kata Analis AS

- 29 Juli 2022, 09:42 WIB
Ilustrasi bendera Rusia.
Ilustrasi bendera Rusia. /Pixabay/Motorolla/

Jika Rusia dan Ukraina mencapai gencatan senjata, kedua belah pihak dapat memulai pembicaraan tentang solusi jangka panjang, yang mungkin tidak terjadi dalam jangka pendek.

Dia menekankan, perlunya melanjutkan dukungan keuangan ke Ukraina, secara paralel dengan mempertahankan sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia.

Dalam hal ini, Mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger, telah mengisyaratkan bahwa perjanjian semacam itu akan membutuhkan konsesi dari Ukraina di sebagian wilayahnya, yang kemungkinan memicu kontroversi besar.

Untuk menentukan nasib beberapa daerah di Ukraina, peneliti Amerika tersebut berbicara tentang pilihan seperti mengadakan referendum agar rakyat memutuskan siapa yang akan berdaulat, dan kemudian para pemilih akan memutuskan apakah akan tetap tinggal di Ukraina, bergabung dengan Rusia, atau merdeka.

Referendum

Pakar mengklarifikasi bahwa referendum ini tidak akan terjadi seperti yang dilakukan Rusia di Krimea setelah 2014.

Tetapi, yang diperlukan adalah bahwa referendum ini berada di bawah pengawasan dan pengawasan internasional, dengan partisipasi dari mereka.

Opsi kedua, menurut peneliti, adalah pembentukan wilayah merdeka, di titik-titik sengketa kedaulatan antara Rusia dan Ukraina, dan ide ini dapat diterapkan di Mariupol dan wilayah lain yang membentuk semacam jembatan darat antara Ukraina timur dan Krimea.

Dalam skenario ketiga, yang tampaknya sulit, ketenangan bisa terjadi, sementara situasi tegang tetap seperti itu, yaitu Rusia akan tetap menguasai tanah Ukraina, sementara Kyiv terus mengklaim daerah-daerah itu, sambil menunggu dimulainya negosiasi yang akan memetakan solusi di masa depan.***

 

Halaman:

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah