Prabowo Bakal Lanjutkan Program Kerja Jokowi Jika Terpilih Sebagai Presiden 2024

- 29 Oktober 2023, 11:16 WIB
Jokowi dan Prabowo Subianto.
Jokowi dan Prabowo Subianto. /Antara/Widodo S Jusuf/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT- Bakal Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, telah menegaskan niatnya untuk melanjutkan program kerja yang telah dijalankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika ia terpilih menjadi presiden dalam pemilihan umum (pemilu) tahun 2024.

Dalam acara Deklarasi Dukungan Relawan Penerus Negeri untuk Prabowo-Gibran di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (28/10), Prabowo mengatakan, "Arahnya (kebijakan Jokowi) sudah benar, jangan ragu, jangan plin-plan, harus tegas. Saya tegas, saya akan lanjutkan program Pak Jokowi. Saya tegas mengatakan itu."

Prabowo meyakini bahwa program kerja dan kebijakan Jokowi telah membentuk fondasi yang kuat bagi Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Ia menjelaskan, "Saya benar-benar meyakini bahwa semua yang dilakukan (Jokowi) harus kita lanjutkan, dan harus kita sempurnakan, dan harus kita tambah bila perlu."

Salah satu kebijakan Jokowi yang akan menjadi fokus Prabowo adalah hilirisasi sumber daya alam (SDA). Menurut Prabowo, konsep hilirisasi adalah salah satu strategi penting dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara makmur.

Apabila terpilih sebagai presiden pada 2024, Prabowo berharap untuk melihat masyarakat Indonesia menggunakan motor dan mobil hasil produksi dalam negeri, serta mengurangi ketergantungan pada upah minimum regional (UMR). Target utamanya adalah meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia hingga mencapai 30 ribu dolar AS per tahun pada 2045, sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia, juga menyoroti pentingnya hilirisasi SDA dan menyatakan bahwa hal ini memerlukan kepemimpinan yang kuat dan berintegritas, agar tidak terpengaruh oleh negara lain.

"Contoh ketika IMF (International Monetary Fund) mencoba untuk mengintervensi kita dengan melarang ekspor nikel, kalau presidennya lemah, sudah lewat barang itu, pasti kita sudah ekspor lagi," katanya dilansir dari Antara. ***

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah