Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta, menjadi elemen kunci dalam upaya Prabowo Subianto untuk menarik suara pemilih milenial dan generasi Z pada Pemilihan Presiden 2024.
Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (Unair), Hari Fitrianto, mengamati peran penting Gibran dalam hal ini.
Hari menjelaskan bahwa Gibran adalah satu-satunya kandidat yang berusia di bawah 40 tahun, sedangkan Prabowo adalah seorang "senior citizen." Perbedaan usia ini menciptakan kesenjangan antara Prabowo dan pemilih muda, dan Gibran diharapkan dapat memangkas kesenjangan ini.
Dengan latar belakang usia yang lebih mendekati generasi milenial dan Z, Gibran diyakini lebih mampu memahami isu-isu yang berkembang di kalangan pemuda.
"Bisa dibayangkan dampaknya jika hanya ada Gibran yang mewakili usia itu dalam pilpres," kata Hari," katanya di Surabaya, Minggu (29/10).
Pemilih muda, yang terdiri dari milenial dan generasi Z, memiliki jumlah yang signifikan dalam pemilu tahun depan, mencapai 56,45 persen dari seluruh daftar pemilih tetap (DPT). DPT milenial sendiri mencapai 33,60 persen, sedangkan generasi Z memiliki 22,85 persen dari total DPT.
Hari menilai bahwa peluang memenangkan suara pemilih muda terbuka bagi pasangan Prabowo-Gibran. Namun, untuk berhasil, Gibran harus membangun citra kuat sebagai representasi anak muda.
"Tinggal bagaimana Gibran bisa meyakinkan mereka (milenial dan gen Z)," tambahnya dilansir dari Antara.
Prabowo Subianto telah mengambil langkah cerdas dengan menunjuk Gibran sebagai calon Wakil Presiden, menggabungkan pengalaman dan kebijaksanaan generasi yang lebih tua dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang harapan dan aspirasi generasi muda. Ini akan menjadi kombinasi menarik dalam pertarungan politik yang akan datang. ***
