BERITA MANDALIKA – Setiap sektor bisnis pastilah memiliki potensi untuk berhasil dan potensi untuk gagal.
Pemilik bisnis tentunya harus siap menerima konsekuensi jika memang harus menutup bisnisnya karena faktor tertentu, tak terkecuali untuk perusahaan Startup.
Di akhir tahun 2022 lalu, banyak berita tentang kehancuran Startup yang pada akhirnya tutup total karena berbagai hal, salah satunya biaya operasional.
Namun, selain biaya operasional, ada beberapa alasan lain yang menyebabkan banyak Startup yang gagal hingga berhenti beroperasi :
1. Kebutuhan pasar tidak cocok
Banyak Startup mengeluarkan produk maupun jasa di waktu yang mungkin tidak tepat.
Selain itu, produk yang dikeluarkan tersebut nampaknya tidak dibutuhkan masyarakat.
Masyarakat yang ditawarkan produk yang tidak mereka pahami akan perlahan meninggalkan dan beralih ke produk yang mereka pahami.
2. Modal habis
Di awal-awal merintis bisnis, perusahaan Startup biasanya menghabiskan banyak modal untuk experimen dan promosi, atau bahasa lainnya ‘bakar uang’.
Trend bakar uang ini banyak dilakukan oleh beberapa Startup, yang pada akhirnya mereka tidak menemukan pasar yang tepat karena tidak turun langsung ke lapangan untuk melakukan riset.
Hal tersebut menyebabkan pengeluaran yang membengkak dan pada akhirnya kehabisan modal untuk pengembangan selanjutnya.
3. Tim yang tidak tepat
Dalam membangun sebuah bisnis, diperlukan tim yang solid dan benar-benar berkompeten untuk bersama menjalankan bisnis tersebut.
Banyak Startup yang memiliki tim namun tidak bisa diajak untuk bekerja sama membangun perusahaan.
Maka dari itu, banyak Startup yang gagal justru karena kesalahan timnya sendiri.
4. Tidak bisa bersaing
Beberapa Startup yang didirikan tidak bisa bersaing dengan kompetitornya.
Hal ini disebabkan karena ‘ikut-ikutan’ trend yang sedang berjalan, dan susah untuk melakukan inovasi.
Jika sudah demikian, maka startup yang hanya ikut-ikutan dan tidak berinovasi tinggal menunggu waktu saja untuk gulung tikar.***