Ratusan WNI Diduga Disiksa hingga Tewas di Tahanan Imigrasi Malaysia

- 29 Juni 2022, 09:57 WIB
Ilustrasi Penjara
Ilustrasi Penjara /

Abu kembali mengungkapkan, seorang tahanan lain bernama Aris bin Siang, meninggal pada September di pusat Tawau setelah diduga ditolak perawatan medisnya. Padahal dia telah kehilangan kesadaran beberapa kali dalam kurun waktu enam bulan penahanannya.

"Enam persen dari mereka yang ditahan meninggal. Ini bukan sesuatu yang bisa terjadi dalam keadaan normal," kata Abu dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Asia One pada Selasa, 28 Juni 2022.

"Tidak ada air bersih, makanannya mengerikan, bagaimana mungkin orang tidak mati ketika mereka hanya tidur dua hingga tiga jam sehari?" lanjutnya lagi.

Menyikapi tuduhan-tuduhan itu, [ejabat di departemen imigrasi tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Di sisi lain, LSM tersebut juga menyoroti wabah kudis di antara para tahanan, serupa dengan situasi yang dilaporkan oleh portal berita Malaysia terhadap warga negara China yang ditahan di Johor.

Tahanan itu dikabarkan menderita bisul dan borok kulit, termasuk pada alat kelamin mereka. Bahkan penyakit itu tidak mereda hampir selama lima bulan lamanya.

Selain itu, diduga ketika tahanan meminta obat kepada petugas imigrasi, mereka menanggapi dengan ejekan, dan disuruh mendekatkan tangan ke dada dan mulai menggaruk sembari mengatakan, "Nah, itu obatnya."

Mengomentari dugaan perlakuan tidak manusiawi oleh petugas Malaysia, Dinda Nuur Annisaa Yura dari Solidaritas Perempuan mengatakan tindakan itu mirip dengan sikap era kolonial saat tahanan tidak hanya dihukum, tetapi juga 'didominasi'.

“Dari sini kita melihat paradigma, cara pandang yang tidak melihat para tahanan ini sebagai manusia,” kata Dinda.

Kementerian Dalam Negeri Malaysia, yang mengawasi departemen imigrasi dan operasinya, sejak 2019 melarang akses dari luar ke pusat-pusat penahanan negara itu, termasuk ke UNHCR, badan pengungsi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Halaman:

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah