Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah memastikan bahwa pembangunan rumah susun (rusun) untuk aparatur sipil negara (ASN) dan petugas pertahanan dan keamanan (hankam) di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan tetap memprioritaskan kelestarian lingkungan hidup.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, menekankan komitmen untuk menjaga lingkungan dalam proyek ini. Mereka berupaya meminimalkan penebangan pohon dan merancang rusun dengan konsep bangunan hijau.
"Kami ingin pembangunan rusun IKN tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. Kami meminimalkan penebangan pohon dan mendesain rusun dengan konsep bangunan hijau," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam keterangannya di Bali pada Minggu.
Iwan menyatakan bahwa pihaknya telah memerintahkan para kontraktor pelaksana untuk mempercepat progres pembangunan fisik rusun tersebut. Para pekerja konstruksi telah turun ke lapangan dan memulai pembangunan pagar pembatas proyek.
Selain itu, mereka juga diberikan panduan untuk menjaga kontur tanah saat melaksanakan pekerjaan cut and fill. Upaya untuk meminimalkan penebangan pohon juga diutamakan, dan jika pohon harus ditebang, penanaman kembali menjadi prioritas.
Pekerja konstruksi juga diinstruksikan untuk menjaga kualitas, keamanan, dan keselamatan kerja, sambil memberikan nilai estetika dalam pelaksanaan proyek bangunan.
Rusun di IKN akan terdiri dari 47 menara setinggi 12 lantai, dengan total 2.820 unit hunian. Rusun ini akan menjadi tempat tinggal bagi ASN dan petugas hankam yang bertugas di IKN.
Setiap unit hunian rusun memiliki tipe 98 meter persegi, dengan dua lantai pertama digunakan untuk fasilitas umum dan sosial, sedangkan 10 lantai di atasnya untuk hunian.
Dengan komitmen menjaga lingkungan, proyek ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan hijau dan asri di Ibu Kota Nusantara dilansir dari Antara. ***
