Berdikari di Pertanian, Langkah Ganjar Mahfud Pastikan Sembako Melimpah Harga Murah

- 4 Januari 2024, 12:23 WIB
Ganjar Mahfud
Ganjar Mahfud /

PIKIRAN RAKYAT MANDALIKA — Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdikari pada bidang pertanian. Melalui langkah ini, pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 tersebut memastikan akan menghadirkan bahan pokok atau sembako melimpah dengan harga murah bagi masyarakat.

Menurut Ganjar Pranowo, bahan pokok merupakan salah satu elemen penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Untuk mewujudkannya, ia bersama Mahfud Md telah menyiapkan program untuk menjaga stabilitas harga bahan-bahan pokok dengan tiga strategi utama. Pertama, memperkuat data pertanian Indonesia, kedua menghadirkan peta komoditas Indonesia, dan ketiga menyediakan bantuan sarana produksi pertanian bagi petani.

Ganjar menjelaskan, melalui satu data pertanian Indonesia, termasuk ketersediaan lahan bagi petani, maka akan semakin mempermudah pengelolaan ketahanan dan kedaulatan pangan.

Sementara itu, peta komoditas akan membantu mempermudah melihat keberagaman komoditas pangan Indonesia. Ini penting agar Indonesia tidak lagi terfokus dalam satu produksi jenis makanan.

"Kita harus kembali pada kekuatan lokal. Ini kalau terdata dengan baik input dan outputnya, baru kita bicara berapa kuantitas yang bisa diproduksi sesuai dengan kebutuhan penduduk," terang Ganjar.

Melalui peta ini, akan terlihat secara jelas produksi pertanian Indonesia. Ganjar menyebutkan, jika produksi melebihi angka kebutuhan, maka pemerintah bisa mengekspor ke negara-negara lain yang membutuhkan.

Ganjar menuturkan, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu lumbung pangan di dunia, seperti sejumlah negara tetangga, yakni Vietnam, Thailand, dan India. Angka produksi beras di Indonesia juga lumayan, rata-rata 5,9 ton per hektare, dengan potensi bisa mencapai 12 ton per hektare.

"Kalau kita bisa meningkatkan produksi 7 ton saja, maka sudah sangat luar biasa. Itu artinya butuh modernisasi, mekanisasi, dan intervensi dari pemerintah," kata Ganjar.

Halaman:

Editor: Abdul Karim

Sumber: Berbagai Sumber


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah