Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Monaco berpeluang merangsek ke posisi kedua sementara dalam klasemen Ligue 1 ketika mereka menyambut Lyon di Stade Louis II pada pekan ke-16 kompetisi domestik.
Pada Sabtu lalu, Les Monegasques meraih kemenangan keduanya secara beruntun, 2-1 atas Rennes, menjadikan mereka hanya terpaut dua poin dari Nice, sementara Olympique Lyonnais tetap berada di dasar tabel meskipun menang 3-0 melawan Toulouse.
Akhir November yang sulit terlupakan di Kepangeranan ini, dengan Monaco mencatatkan rekor 100% kemenangan bulan ini setelah masuk Desember dengan dua pertandingan tanpa kemenangan.
Adi Hutter telah membimbing klub ini meraih 30 poin setelah 15 pertandingan Ligue 1, menjadi kali keempat Les Rouge et Blanc mencapai atau melampaui angka tersebut pada tahap yang sama dalam satu musim kompetisi domestik pada abad ini.
Ini bisa menjadi pertanda baik, karena tiga kali sebelumnya Monaco mencapai atau melampaui 30 poin dalam 15 pertandingan domestik, mereka berakhir di posisi tiga besar pada akhir musim, terakhir kali terjadi pada musim 2016-17 (33 poin), saat Les Monegasques menjadi juara.
Sejak 20 Desember 2020, Monaco hanya mengalami satu kekalahan dalam sembilan pertandingan Ligue 1 Desember terakhir mereka (kekalahan 2-0 dari Paris Saint-Germain pada 2021), dengan meraih kemenangan tujuh kali.
Sepanjang musim ini, Les Monegasques tampil sangat tajam di kandang, memenangkan enam dari tujuh pertandingan di Stade Louis II, dengan mencetak 15 gol dan hanya kebobolan empat gol.
Meski begitu, terkadang Les Monegasques terlihat rentan secara defensif di babak akhir pertandingan, kebobolan gol sebanyak empat kali di Ligue 1 pada menit ke-90 atau lebih.
Bagi Lyon, ini adalah kali pertama dalam beberapa minggu ada sedikit positivitas, dengan kemenangan komprehensif mereka pada akhir pekan lalu, yang menjadi kemenangan pertama mereka di kandang musim ini.
Ini juga adalah kemenangan pertama bagi manajer interim Pierre Sage, yang menjadi orang ketiga yang melatih tim ini musim ini, menggantikan Laurent Blanc yang dipecat pada September, dan Fabio Grosso yang hanya menjabat selama lebih dari dua bulan.
