Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Montpellier HSC berpeluang mengakhiri rentetan enam pertandingan tanpa kemenangan di Ligue 1 saat bertandang ke Stade Saint-Symphorien pada hari Minggu untuk bersua dengan Metz.
Kedua tim gagal mencetak gol pada matchday 15, dengan Les Grenats kalah 1-0 di kandang oleh Brest, sementara La Paillade hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan Lens.
Desember di Metz bukanlah bulan yang patut diingat, dengan klub asal Lorraine itu kalah dalam kedua pertandingan domestik mereka bulan ini, gagal mencetak gol setiap kali.
Meskipun awal bulan ini tidak mengesankan, musim pertama mereka kembali ke kasta teratas sepakbola Prancis ini merupakan peningkatan dari musim sebelumnya di 2021-22, dengan Metz mengumpulkan 16 poin setelah 15 pertandingan musim ini, tiga poin lebih banyak daripada pada tahap yang sama di musim Ligue 1 terakhir mereka.
Meskipun 16 poin bukanlah jumlah yang besar, sejarah memberi tahu kita bahwa itu bisa menjadi pertanda baik bagi mereka, dengan hanya dua tim di kasta teratas Prancis yang terdegradasi pada akhir musim ketika memiliki jumlah saat ini sama dengan Metz (Evian pada musim 2014-15 dan Amiens pada musim 2019-20).
Selama kampanye sukses mereka di Ligue 2 pada 2022-23, pasukan Laszlo Boloni hanya kalah dua kali dalam pertandingan kandang, tetapi tidak semudah itu bagi mereka untuk meraih poin di kasta teratas, kalah tiga kali di Stade Saint-Symphorien musim ini sambil hanya menang satu kali (3-1 melawan Nantes).
Metz beberapa kali menyia-nyiakan poin di kandang, kebobolan gol penyama kedudukan dengan kurang dari 10 menit tersisa melawan Marseille (imbang 2-2) dan kalah 1-0 dari Strasbourg dan Brest, membiarkan gol kemenangan terjadi pada menit ke-75 atau lebih dalam kedua pertemuan itu.
Empat poin yang terlewatkan itu bisa membuat mereka berada di paruh atas tabel daripada di posisi ke-12 seperti saat ini, terpaut dua poin dari Nantes yang berada di posisi kesembilan.
Sementara itu, selama lebih dari sebulan terakhir, klub yang berbasis di Occitania ini merasakan satu kekecewaan demi kekecewaan, hanya terpaut tiga poin di atas zona degradasi.
