Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Pada Minggu di Stadion Ahmed bin Ali, Tajikistan akan menghadapi Uni Emirat Arab dengan satu tempat di perempat final Piala Asia menjadi taruhan.
Kemenangan dramatis 2-1 atas Lebanon pada matchday ketiga memungkinkan Tajikistan meraih posisi kedua di Grup A, sementara Uni Emirat Arab kalah 2-1 dari Iran namun tetap mengungguli Palestina berkat selisih gol, finis sebagai runner-up di Grup C.
Dihadapkan dengan kerumunan penonton yang mendukung Lebanon dan bermain dengan ketegangan eliminasi, Tajikistan bangkit dan mencatatkan kemenangan pertama mereka dalam sejarah turnamen ini.
Dua gol pertama mereka dalam sejarah Piala Asia dicetak dalam 10 menit terakhir plus waktu tambahan, membawa mereka ke empat poin, jumlah tertinggi untuk tim debutan sejak Australia pada tahun 2007 (empat poin).
Ini pertama kalinya Tajikistan melangkah lebih jauh dari babak grup dalam kompetisi apa pun sejak finis sebagai runner-up di Hero Intercontinental Cup 2019.
Para pemain yang dilatih oleh Petar Segrt telah memenangkan tujuh pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi ketika mencetak gol lebih dari satu kali dan tidak pernah kalah dalam lebih dari tiga tahun ketika melakukannya (3-2 melawan Uni Emirat Arab pada November 2020).
Meskipun mereka tertinggal dalam dua pertandingan berturut-turut di turnamen ini, Tajikistan biasanya mampu menjaga pertandingan tetap ketat, dengan lima dari enam pertandingan kompetitif sebelumnya mereka diputuskan dengan selisih satu gol atau kurang.
Minggu ini akan menjadi pertemuan ketiga mereka dengan Uni Emirat Arab, bermain imbang 0-0 Maret lalu dan kalah 3-2 dalam pertandingan persahabatan 2020, yang merupakan terakhir kalinya mereka kalah setelah mencetak gol lebih dulu.
Uni Emirat Arab sedikit kurang di pertandingan grup terakhir, tetapi skor lainnya berpihak pada mereka, sehingga Uni Emirat Arab melaju ke posisi kedua dengan selisih satu gol.
