Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Benfica akan berusaha melanjutkan performa solid mereka di Primeira Liga ketika menghadapi calon degradasi Vizela di Estadio do Sport Lisboa e Benfica pada Senin.
Tuan rumah tidak bisa mengijinkan diri mereka kehilangan poin di sini setelah melihat keunggulan mereka di puncak klasemen dihapus pekan lalu, sementara tamu berada di ujung lain tabel dan bisa berakhir di dasar klasemen jika kalah dalam pertandingan ini.
Benfica meraih kemenangan tipis 2-1 di markas sendiri tengah pekan lalu, memberi mereka keunggulan dalam leg pertama babak playoff Liga Europa melawan Toulouse dan menandai kemenangan keempat mereka dalam lima pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Satu-satunya pertandingan yang gagal mereka menangkan dalam rentang waktu itu terjadi pekan lalu ketika mereka menyelamatkan hasil imbang 2-2 melawan Vitoria de Guimaraes yang berambisi Eropa berkat gol Arthur Cabral di waktu tambahan.
Hasil itu membuat rival bebuyutan mereka, Sporting Lisbon, menyamai mereka dengan 52 poin di puncak klasemen Primeira Liga, tetapi The Lions memiliki keunggulan dengan satu pertandingan lebih sedikit musim ini.
Sementara tekanan kini berada pada The Eagles, mereka menjadi favorit yang sangat besar menjelang pertandingan akhir pekan ini di kandang mereka, di mana mereka telah memenangkan setiap pertandingan terakhir dan masih belum terkalahkan dalam kampanye ini (M8 S2 K0).
Tim asuhan Roger Schmidt juga berhasil mengatasi lawan ini 2-1 pada pertemuan sebelumnya pada September tahun lalu, yang memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka melawan Vizela menjadi lima pertandingan, termasuk empat kemenangan dan satu kali imbang.
Sementara itu, setelah dua musim solid di Primeira Liga, status kasta teratas Vizela berada dalam bahaya serius musim ini karena mereka hanya terpaut dua poin di atas klub juru kunci Chaves dan lima poin dari zona aman.
Penampilan buruk mereka musim ini mengakibatkan pemecatan Pablo Villar pada bulan Desember setelah hanya 18 pertandingan menangani, dengan mantan manajer El Salvador Ruben de la Barrera dihadirkan untuk menstabilkan keadaan.
