Gita Safitri Ungkap Alasan Menohok Soal Fenomena Child Free. Begini Faktanya Menurut Para Ahli

20 Februari 2023, 12:49 WIB
pasangan suami istri dengan pilihannya untuk childfree /pexels.com/cottonbro studio/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Fenomena child free kini sedang viral diperbincangkan di dunia maya akibat salah seorang aktifis perempuan, Gita Safitri.

Child free bisa diartikan sebagai fenomena pasangan suami-istri yang memutuskan untuk tidak memiliki buah hati.

Banyak kritikan dari kalanhan netizen akibat ulah Gita Safitri tersebut yang dianggap mendukung gerakan child free, lalu bagaimana sih sebenarnya keberadaan child free di mata masyarakat luas atau bagaimana menurut beberapa pakar mengenai fenomena child free ini?  

Menurut psikolog klinis dewasa, Nirmala Ika Kusumaningrum mengatakan gerakan ini jadi pilihan hidup setiap pasangan.

"Ini sebuah pilihan, misalnya saya ngeliat kakak saya anaknya banyak, terus ngeliat teman saya anaknya satu dan happy. Akhirnya memutuskan untuk punya satu anak saja. Itu bukan keteluaran, tapi proses kita dari berpikir,” katanya dilansir dari Antara.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi seorang pasangan mengambil keputusan child free, yaitu mengenai masalah finansial, kesiapan dalam mengemong anak ,dan fokus kepada profesi masing-masing pasangan suami-istri tersebut. 

Fenomena ini juga tentunya ada juga pro dan kontra,  terutama soal sudut pandang sepasang suami-istri dan pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.

Sedangkan yang kontra, hal yang dipersoalkan mengenao pertumbuhan penduduk tentang keseimbangan umur usia produktif dan tidak produktif.

Lalu, bagaimana keadaan negara Indonesia terhadap keberadaan fenomena child free di Indonesia?

Menurut Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, BKKBN, Eny Agustina yang memberi penjelasan atas fenomena childfree di Indonesia. 

Menurut Eny, kondisi kependudukan tahun 2020 silam didata jelas bahwa angka kelahiran total (total fertility rate) di Indonesia masih berada di point 2,18, sesuai data dari Long Form Sensus Penduduk. 

Dengan begitu dapat disimpulkan jika penduduk Indonesia masih berpegang teguh untuk bisa melanjutkan keturunan mereka. Hal ini adalah tolak ukur yang baik bagi keberlangsungan ekosistem kependudukan yang mempengaruhi bagaimana pertumbuhan ekonomi dan negara khususnya negara Indonesia. ***

 

 

 

Editor: Hayyan

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler