BKKBN: MPASI Dibutuhkan Balita Stunting

- 18 Juli 2022, 05:02 WIB
Ilustrasi stunting.
Ilustrasi stunting. /Pixabay/OpenClipart-Vector/

BERITA MANDALIKA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) menyatakan makanan pendamping ASI (MPASI) sangat dibutuhkan bagi balita stunting.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyebutkan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita penderita stunting hingga bulan Juli 2022 belum ada yang terealisasi.
"MPASI itu sangat dibutuhkan oleh balita-balita stunting," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis 14 Juli 2022.
Pejabat Kementerian Kesehatan dr. Nida mengatakan pemberian makanan tambahan bagi balita stunting telah dianggarkan Rp300 miliar.
Anggaran dibagi ke dalam dua kategori yakni makanan tambahan lokal senilai Rp150 miliar dan makanan tambahan pabrikan senilai Rp150 miliar.
"Tender untuk pengadaan PMT tersebut masih dalam proses," ujarnya.
Pendataan prevalensi stunting pada 2022 telah dilakukan perbaikan dan penambahan sampel sehingga akan mengurangi nilai kesalahan (error).
Dia mengatakan pada 2021, pendataan prevalensi stunting menggunakan sampel di yang dibahi dalam 15 ribu blok sensus, serta 150 ribu rumah tangga balita.
Namun pada 2022, pendataan ini ditingkatkan sampelnya menjadi 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, 34.500 blok sensus, serta 345 ribu rumah tangga balita.
"Survei prevalensi stunting sudah dimulai dan dengan adanya penambahan sampel ini maka error untuk hasilnya akan diminimalisasi," katanya.***

 

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah